Bobo.id - Sebagai pusat tata surya, Matahari punya banyak fenomena menarik, salah satunya badai Matahari.
Badai ini digambarkan sebagai ledakan Matahari karena radiasi meningkat secara mendadak di permukaannya.
Ada lima kelas badai Matahari yang tergantung pada intensitas sinar X yang dipancarkan oleh Matahari.
Setiap kelasnya mewakili peningkatan 10 kali lipat dalam output energi. Hal ini mirip dengan Skala Richter pada gempa bumi.
Bada Matahari kelas X adalah badai paling kuat. Disusul dengan badak kelas M, kelas C, kelas B, dan kelas A yang terlemah.
Ledakan atau Badai Matahari yang paling umum terjadi adalah kelas A dan B, yakni yang paling lemah antara lainnya.
Ketika ledakan yang lebih besar itu terjadi, akan banyak dampak yang muncul, salah satunya hilangnya internet.
Penyebab Badai Matahari
Badai Matahari pertama kali tercatat pada 1 September 1869 oleh ilmuwan Richard C. Carrington dan Richard Hodgson.
Badai Matahari terjadi karena adanya pergerakan benang plasma Matahari yang letaknya ada di lapisan luar Matahari.
Benang plasma yang mengandung medan magnet dari bintik Matahari atau daerah lebih dingin jadi kusut dan meletus.
Baca Juga: Benarkah 14 April 2022 Ini Ada Badai Matahari? Begini Dampaknya bagi Bumi
Akibatnya, energi magnetik di atmosfer Matahari terlepas dan terpancar dengan gelombang elektromagnetik yang kuat.
Bintik Matahari ini meskipun lebih dingin dari daerah lainnya di Matahari, namun tetap saja panas dan suhunya tinggi.
Badai Matahari dan Gangguan Internet
Dilansir dari Kompas.com, NASA memprediksi bahwa fenomena Badai Matahari akan terjadi pada 2025 mendatang.
Badai Matahari itu diperkirakan dapat memicu gangguan pada perangkat elektronik dan satelit di atmosfer.
Ini karena kutub Matahari yang berubah bisa membuat dilepaskannya miliaran partikel elektromagnetik di Tata Surya.
Meskipun partikel Matahari akan tersebar di Tata Surya, namun manusia akan terlindung karena ada lapisan udara di sekeliling Bumi.
Namun, kondisi berbeda bisa terjadi di berbagai sistem telekomunikasi yang bekerja menggunakan sinyal radio.
Efek gelombang elektromagnetik yang dilepaskan oleh Matahari bisa mengganggu proses pengiriman dan penerimaan sinyal.
Kondisi ini kemungkinan besar dapat membuat proses komunikasi jarak jauh, seperti telepon jadi terganggu.
Perlu diingat, yang bisa menghapuskan internet dan komunikasi hanyalah badai Matahari dalam skala yang sangat besar.
Baca Juga: Badai Matahari Terkuat Terjadi Beberapa Hari Lalu, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Badai Matahari hanya terjadi selama siklus tertentu. Artinya, gangguan pada sistem komunikasi hanya terjadi beberapa saat.
Setelah puncak badai Matahari selesai, semua sistem komunikasi akan dapat kembali berfungsi normal, teman-teman.
Bisakah Memprediksi Badai Matahari?
Badai Matahari terkenal sebagai salah satu fenomena antariksa yang sulit diprediksi oleh manusia.
Teknologi saat ini hanya dapat memprediksi badai Matahari hingga dua hari sebelum menghantam Bumi.
Hal ini didasarkan dengan bercak Matahari di permukaan Matahari yang mengindikasikan area dan aktivitas plasma.
Meski begitu, dilansir dari Live Science, para ilmuwan bisa memprediksi lewat posisi Matahari dalam siklus Matahari saat ini.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, Matahari melewati sekitar 11 tahun siklus aktivitas rendah.
Sebelumnya, NASA memperkirakan bahwa puncak aktivitas Matahari berikutnya akan terjadi sekitar tahun 2025.
Namun, pengamatan bintik Matahari baru-baru ini menunjukkan bahwa puncak Badai Matahari akan datang lebih cepat.
Puncak berikutnya yang dapat dimulai paling cepat akhir 2023, kemungkinan akan lebih parah daripada badai sebelumnya.
Baca Juga: Langka! Lintasan Cahaya Merah Terang Bersinar di Langit Skandinavia, Apa Itu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan badai Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023