Sayangnya, banyak orang yang justru membuang bagian salak yang bermanfaat untuk pencernaan, yakni kulit ari. Apa itu?
Baca Juga: Bisa Picu Masalah Lambung, Ini 5 Jenis Buah yang Sebaiknya Dihindari saat Sarapan
Kulit Ari Pada Buah Salak
Saat makan salak, banyak orang justru membuang bagian kulit arinya, bagian warna putih yang menyelubungi salak.
Biasanya, setelah kulit luar salak berwarna cokelat yang keras itu dikupas, kita akan mengupas kulit airnya.
Padahal, ternyata bagian kulit ari dari buah salak itu memiliki nutrisi sama seperti bagian buah salaknya, lo.
Yap, baik bagian buah salak dan kulit arinya, sebenarnya sama-sama mengandung serat tinggi dan tanin.
Serat dari tumbuhan ini akan mempercepat proses pembuangan zat sisa, racun, dan kandungan lain yang tak dibutuhkan tubuh.
Kandungan tanin pada salak yakni senyawa polifenol dari tumbuhan berfungsi sebagai antimikroba alami dan usus.
Oleh karena itu, sebaiknya kalau mau mengonsumsi buah salak, jangan sampai membuang kulit arinya, ya.
Jadi bukannya bikin sulit buang air besar, buah salak beserta kulit arinya justru bisa jadi obat saat sembelit.
Meski begitu, konsumsi salak dalam porsi wajar, ya. Kalau berlebih, maka bisa mengganggu keseimbangan nutrisi tubuh.