Tanaman ini bisa ditemukan di Jepang, Korea Selatan, dan Sakhalin, Rusia, di wilayah pegunungan yang lembab dan beriklim sejuk.
Dalam kuliner Jepang, bagian dari tanaman wasabi yang digunakan sebagai pasta adalah bagian akarnya.
Akar wasabi memiliki rasa yang pedas dan tajam, dengan sedikit rasa manis.
Rasa pedas yang dihasilkan oleh wasabi disebabkan oleh senyawa kimia yang disebut izotiotsianat yang dilepaskan saat wasabi dihancurkan atau digerus.
Wasabi termasuk tanaman yang mahal, karena tanaman ini memerlukan kondisi tumbuh yang khusus dan waktu yang lama untuk tumbuh.
Di Jepang, wasabi sering disajikan sebagai bola kecil di atas piring, yang kemudian digosokkan ke atas ikan mentah seperti sushi.
Sensasi Unik Setelah Makan Wasabi
Semua orang yang pernah merasakan wasabi akan merasakan sensasi meledak dan panas pada hidung.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sensasi panas yang terasa di hidung saat mengonsumsi wasabi disebabkan oleh senyawa kimia yang terdapat dalam wasabi, yaitu izotiotsianat.
Izotiotsianat adalah senyawa kimia yang memiliki sifat pedas dan menghasilkan sensasi panas yang kuat ketika terkena reseptor rasa di hidung.
Ini terjadi karena izotiotsianat secara langsung memancing reseptor rasa pedas yang disebut TRPA1 (Transient Receptor Potential Ankyrin 1) yang terletak di hidung.
Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Ternyata Nori Tak Terbuat dari Alga Hijau