Buang Materi ke Antariksa dengan Kecepatan 40.000 Km/Detik, Ini Fakta Supernova

By Grace Eirin, Selasa, 10 Oktober 2023 | 18:00 WIB
Supernova merupakan fenomena astronomi yang bisa hasilkan materi di alam semesta. (Pexels/Alex Andrews)

Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar atau membaca tentang fenomena supernova

Supernova merupakan fenomena astronomi yang berkaitan dengan bintang-bintang, dan terjadi di ruang angkasa. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, supernova adalah bintang meledak berukuran besar. 

National Geographic mendefinisikan supernova sebagai peristiwa berakhirnya evolusi bintang-bintang dalam ledakan kosmik besar. 

Saat supernova ini berlangsung, maka unsur-unsur yang memperkaya awan debu dan gas di ruang angkasa akan bertambah. 

Supernova juga akan menghasilkan gelombang yang memadatkan awan gas untuk membentuk bintang baru. 

Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal beragam fakta unik tentang supernova. Yuk, simak!

Dampak Supernova

Setelah supernova, maka beberapa hal dan dampak berbeda bisa terjadi. 

Bersumber dari National Geographic, ketika supernova meledak maka akan ada materi yang terbuang ke ruang angkasa dengan kecepatan mencapai 40.000 km/detik. 

Ledakan ini juga menghasilkan sebagian besar materi di alam semesta, termasuk besi yang menyusun planet kita. 

Baca Juga: Paling Dinanti, Berapa Lama Durasi Gerhana Matahari Cincin pada 14 Oktober Nanti?

Sementara materi yang tertiup angin akan disebut 'sisa supernova' atau sejenis nebula. 

Ketika bintang mencapai akhir masa hidupnya, maka bintang itu akan meledak dalam semburan cahaya yang cemerlang. 

Jika ukuran bintang yang mengalami ledakan termasuk bintang masif, maka dapat memancarkan energi sinar gamma yang sangat tinggi. 

Sinar gamma memiliki energi yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi daripada sinar-X.

Karena energinya yang tinggi, sinar gamma dapat menembus materi padat dan banyak material yang tidak dapat ditembus oleh radiasi lain seperti sinar-X.

Selain itu, supernova juga dapat memancarkan energi yang jumlahnya lebih banyak dari energi yang dipancarkan Matahari. 

Oleh karena itu, NASA menyebut supernova sebagai ledakan terbesar di ruang angkasa. 

Apa Supernova yang Populer?

Bersumber dari space.com, supernova tertua yang pernah tercatat disebut Supernova RCW 86, yang ditemukan oleh astronom Tiongkok pada tahun 185 Masehi. 

Sementara supernova paling populer yakni Nebula Kepiting, yang pertama kali terlihat oleh astronom Tiongkok dan Korea pada tahun 1054. 

Nebula Kepiting adalah tipe nebula supernova, yang berarti itu adalah sisa bintang raksasa (supernova) yang meledak secara hebat.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Planet Merkurius Alami Penyusutan, Apa Penyebabnya?

Nama "Nebula Kepiting" berasal dari bentuk dan penampakan nebula yang menyerupai cangkang kepiting, dengan dua struktur melingkar yang mengingatkan pada sepasang cakar.

Nebula Kepiting terdiri dari berbagai gas, debu, dan materi yang dihasilkan dari supernova.

Komponen utamanya meliputi gas hidrogen, helium, dan unsur-unsur lain yang dilepaskan selama ledakan supernova.

Nebula Kepiting terletak sekitar 6.500 tahun cahaya dari Bumi, teman-teman. Tepatnya di konstelasi Taurus. 

Tahun ini, tepatnya 19 Mei 2023, para astronom menemukan supernova baru yang disebut SN 2023ixf. 

Penemuan supernova ini pertama kali dilihat oleh Koichi Itagaki dari Yamagata, Jepang, yang tidak sengaja menemukannya di Galaksi Pinwheel. 

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.

----

Kuis!

Apa saja dampak yang terjadi akibat supernova?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023