Bobo.id - Pada materi kelas PPKn SMP kelas 9 SMP, kita akan belajar tentang gejala konflik sosial di masyarakat.
Seperti kita tahu, Indonesia memang terkenal sebagai negara yang kaya akan keragamannya, teman-teman.
Keberagaman yang dimiliki Indonesia bisa berdampak positif, tetapi bisa juga menimbulkan dampak negatif.
Adanya keragaman itu bisa menjadi salah satu faktor penyebab masalah, seperti konflik di masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, konflik dibedakan jadi konflik antarsuku, antaragama, antarras, dan antargolongan.
Selain perbedaan, ada faktor penyebab lain, misalnya norma sosial tidak berfungsi hingga sanksi lemah.
Ada beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi jadi konflik sosial, lo. Apa saja? Simak, yuk!
Gejala Konflik Sosial di Masyarakat
Adapun beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial, yakni:
- Menguatnya etnosentrisme kelompok.
- Stereotip terhadap suatu kelompok.
- Hubungan antarpenganut agama yang kurang harmonis.
- Hubungan antarpenduduk kurang harmonis.
Berikut penjelasannya:
1. Menguatnya Etnosentrisme Kelompok
Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku, sedangkan sentrisme memiliki arti titik pusat.
Baca Juga: 7 Jenis Konflik Sosial di Masyarakat dan Penjelasannya
Dengan begitu, etnosentrisme memiliki arti suatu kelompok yang menganggap dirinya paling baik, benar, dan hebat.