Selain itu, tindakan preventif merupakan bentuk kesadaran bahwa manusia memiliki potensi memiliki konflik.
Tujuan dari upaya preventif sendiri adalah mengondisikan keadaan yang ada di lingkungan masyarakat.
Dengan begitu, kemungkinan munculnya konflik antara dua belah pihak atau lebih menjadi lebih kecil.
Upaya preventif bisa dilakukan dengan menanamkan toleransi dan memberikan sosialisasi. Berikut contohnya:
- Memelihara kondisi damai.
- Mau menghormati dan menghargai perbedaan.
- Membangun persatuan dan kesatuan.
- Mau melakukan kerja sama.
- Menumbuhkan sikap tenggang rasa.
2. Represif
Upaya mengatasi konflik di masyarakat selanjutnya adalah represif. Cara ini dilakukan saat konflik sudah terjadi.
Biasanya, upaya represif dilakukan untuk menindak pelanggaran atau konflik yang sudah muncul di masyarakat.
Upaya represif ini biasa dilakukan oleh individu, kelompok, atau pemerintah untuk mengatur masyarakat.
Tujuan dari upaya represif adalah mengembalikan keserasian yang terganggu akibat konflik atau penyimpangan.
Dengan upaya represif ini, harapannya konflik yang terjadi segera berhenti dan tidak berlanjut ke konflik lebih besar.
Berikut ini Bobo punya beberapa upaya represif yang dilakukan untuk mengatasi konflik di tengah masyarakat:
Baca Juga: Bagaimana Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA? Materi PPKn
- Penangkapan.
- Pembubaran secara paksa.
- Pengucilan secara sosial.
- Memberikan denda dengan nominal tertentu.
3. Kuratif
Upaya terakhir yang bisa dilakukan dalam mengatasi konflik di masyarakat adalah dengan cara kuratif. Apa itu?