Bobo.id - Pada materi PPKn kelas 9 SMP, kita akan belajar tentang cara mengatasi konflik yang terjadi di masyarakat.
Seperti kita tahu, sejak dulu, Indonesia memang terkenal sebagai negara yang kaya akan keberagamannya.
Bentuk keragaman di Indonesia meliputi suku, agama dan kepercayaan, ras, bahasa, hingga adat istiadat.
Di satu sisi, keberagaman ini bisa jadi salah satu kekayaan bangsa untuk dikenalkan kepada dunia.
Tetapi di sisi lain, keberagaman itu bisa jadi pemicu konflik di masyarakat apabila tidak dikelola dengan baik.
Jika tidak segera diatasi, maka konflik di masyarakat itu bisa sampai menciptakan perpecahan bangsa Indonesia, lo.
Cara Mengatasi Konflik di Masyarakat
Secara umum, ada tiga cara mengatasi konflik yang terjadi akibat keberagaman sosial dan budaya di masyarakat.
Ada cara preventif, represif, dan kuratif. Berikut ini Bobo akan menjelaskan dan memberikan contohnya. Simak, yuk!
1. Preventif
Cara mengatasi konflik di masyarakat yang pertama adalah preventif yang merupakan tindakan pencegahan.
Cara preventif digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan di masa selanjutnya.
Tindakan pencegahan sebagai upaya preventif ini bisa dilakukan baik secara pribadi maupun kelompok.
Baca Juga: Mengenal Konflik Sosial dari Pengertian hingga Cara Mengatasi, Materi IPS
Selain itu, tindakan preventif merupakan bentuk kesadaran bahwa manusia memiliki potensi memiliki konflik.
Tujuan dari upaya preventif sendiri adalah mengondisikan keadaan yang ada di lingkungan masyarakat.
Dengan begitu, kemungkinan munculnya konflik antara dua belah pihak atau lebih menjadi lebih kecil.
Upaya preventif bisa dilakukan dengan menanamkan toleransi dan memberikan sosialisasi. Berikut contohnya:
- Memelihara kondisi damai.
- Mau menghormati dan menghargai perbedaan.
- Membangun persatuan dan kesatuan.
- Mau melakukan kerja sama.
- Menumbuhkan sikap tenggang rasa.
2. Represif
Upaya mengatasi konflik di masyarakat selanjutnya adalah represif. Cara ini dilakukan saat konflik sudah terjadi.
Biasanya, upaya represif dilakukan untuk menindak pelanggaran atau konflik yang sudah muncul di masyarakat.
Upaya represif ini biasa dilakukan oleh individu, kelompok, atau pemerintah untuk mengatur masyarakat.
Tujuan dari upaya represif adalah mengembalikan keserasian yang terganggu akibat konflik atau penyimpangan.
Dengan upaya represif ini, harapannya konflik yang terjadi segera berhenti dan tidak berlanjut ke konflik lebih besar.
Berikut ini Bobo punya beberapa upaya represif yang dilakukan untuk mengatasi konflik di tengah masyarakat:
Baca Juga: Bagaimana Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA? Materi PPKn
- Penangkapan.
- Pembubaran secara paksa.
- Pengucilan secara sosial.
- Memberikan denda dengan nominal tertentu.
3. Kuratif
Upaya terakhir yang bisa dilakukan dalam mengatasi konflik di masyarakat adalah dengan cara kuratif. Apa itu?
Kuratif adalah cara menanggulangi dan mengatasi dampak yang disebabkan oleh konflik yang baru terjadi.
Jadi, upaya kuratif ini merupakan tindak lanjut dari masalah atau konflik yang sedang terjadi, teman-teman.
Caranya bisa dilakukan dengan mencari solusi yang sifatnya menguntungkan antara kedua belah pihak.
Bersumber dari Kompas.com, ada beberapa langkah yang harus dilakukan terkait upaya kuratif, antara lain:
- Mencari penyebab terjadinya konflik.
- Mencari solusi yang bersifat menguntungkan.
- Melakukan mediasi dengan menghadirkan pihak ketiga.
- Menempuh jalur hukum.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi konflik di masyarakat. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Apa Saja Jenis Konflik dalam Kehidupan Masyarakat? Materi IPS
----
Kuis! |
Apa saja bentuk keragaman di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023