Bobo.id - Hingga saat ini, Bumi tidak pernah berhenti mengelilingi pusat tata surya. Yap, ia adalah Matahari.
Matahari merupakan bintang di pusat tata surya yang memancarkan panas dan cahaya yang sangat terang.
Bentuk Matahari nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas yang bercampur dengan medan magnet. Apa itu?
Medan magnet adalah medan gaya yang berada di sekitar benda magnetik atau benda konduktor berarus.
Yap, Matahari memang memiliki medan magnet. Uniknya, medan magnet itu akan berubah setiap 11 tahun.
Medan magnet Matahari ini jadi penyebab atas munculnya bintik Matahari yang memuntahkan jilatan api.
Asal Medan Magnet Matahari
Bersumber dari Nature, medan magnet Matahari berasal dari kedalaman 20.000 mil di bawah permukaan Matahari.
Disebutkan bahwa medan magnet Matahari ini dihasilkan oleh proses yang dikenal sebagai dinamo Matahari.
Medan magnet Matahari terbentuk karena plasma panas Matahari naik, mendingin, dan kemudian tenggelam.
Jika plasma yang menyusun Matahari diam, medan magnet Matahari akan meluruh seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Meski Berbahaya, Ternyata Sinar Ultraviolet Matahari Bermanfaat bagi Bumi
Hal itu membuat tidak akan ada bintik Matahari (daerah dengan medan magnet kuat) atau aktivitas lainnya.
Namun, plasma Matahari bergerak. Gerakan inilah yang bisa mempertahankan medan magnet Matahari.
Inilah yang kemudian disebut dengan efek dinamo. Ini harus terjadi, jika tidak, tidak ada bintik Matahari.
Medan Magnet Matahari Berubah
Kini, Matahari berada di ambang peristiwa penting. Yap, pembalikan medan magnet Matahari, teman-teman.
Bersumber dari Live Science, fenomena ini terjadi setiap 11 tahun dan menandai tahap penting siklus Matahari.
Pembalikan arah menunjukkan titik maksimum, puncak aktivitas, dan permulaan pergeseran menuju minimum Matahari.
Terakhir kali medan Matahari berubah adalah menjelang akhir tahun 2013. Hmm, memang apa sebabnya?
Ternyata, perubahan arah medan magnet Matahari ini disebabkan oleh bintik Matahari yang kompleks.
Bintik Matahari adalah wilayah permukaan Matahari yang memicu jilatan api dan ledakan besar plasma Matahari.
Saat bintik Matahari muncul di dekat khatulistiwa, maka orientasinya akan sesuai dengan medan magnet lama.
Baca Juga: Mengapa Kepala Mudah Pusing saat Cuaca Terlalu Terik? Ini Penjelasannya
Jika bintik Matahari terbentuk lebih dekat ke kutub, medan magnetnya sesuai orientasi magnet yang masuk.
Bersumber dari Space, medan magnet daerah aktif yang bergerak menuju kutub ini menyebabkan pembalikan.
Pembalikan medan magnet Matahari ini terjadi secara bertahap. Butuh waktu 1-2 tahun untuk pembalikan total.
Apa Dampaknya bagi Bumi?
Belakangan ini, Matahari memang sangat aktif mengeluarkan banyak jilatan api Matahari yang kuat.
Jilatan api itu memicu badai geomagnetik yang kuat. Hal ini memicu tampilan aurora cantik akhir-akhir ini.
Efek samping dari perubahan medan magnet Matahari ini memang kecil, tetapi ternyata bermanfaat, lo.
Medan magnet Matahari yang berbalik arah bisa membantu melindungi Bumi dari sinar kosmik galaksi.
Sinar kosmik bisa merusak pesawat ruang angkasa dan membahayakan astronaut di luar atmosfer Bumi.
Saat medan magnet bergeser, permukaan Matahari bergelombang sehingga bisa jadi penghalang sinar kosmik.
Nah, itulah informasi terkait dampak perubahan arah medan magnet Matahari. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal Solar Orbiter, Pesawat Antariksa yang Khusus Pelajari Matahari
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan medan magnet? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.