Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah merasa gugup hingga seluruh tubuh berkeringat?
Bersumber dari Healthline, gugup adalah bentuk respons terhadap perasaan cemas dan stres saat menghadapi sesuatu hal.
Tubuh kita sedang bersiap untuk melawan atau melarikan diri dari ancaman dengan meningkatkan produksi adrenalin.
Hampir seketika, jantung mulai berdetak lebih cepat, tekanan darah meningkat, dan napas menjadi lebih cepat.
Hal ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi dan mengakibatkan perasaan gugup serta cemas.
Tubuh kemudian menghadapi perasaan cemas dan gugup dengan berbagai bentuk, salah satunya berkeringat.
Kenapa kita mudah berkeringat saat merasa gugup? Yuk, cari tahu!
Berkeringat saat Gugup
Ketika seseorang merasa gugup, sistem saraf simpatis, yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom, menjadi aktif.
Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf dalam tubuh yang berperan mengatur respons tubuh dalam situasi stres atau darurat.
Ketika kita menghadapi situasi yang menegangkan dan mengancam, maka sistem saraf simpatis ini akan diaktifkan.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Olahraga Tertua di Dunia, Ini 5 Fakta Menarik Olahraga Panahan
Sedangkan sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak dikendalikan secara sadar.
Nah, pada saat gugup, sistem saraf simpatis akan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) di dalam darah, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan memperlebar pembuluh darah.
Ketika hal ini terjadi, maka aluran darah ke otot-otot semakin meningkat, untuk meningkatkan kesiapan fisik.
Bersamaan dengan itu, hormon epinefrin juga dapat menyebabkan kelenjar keringat lebih aktif untuk memproduksi banyak keringat.
Terjadinya peristiwa di atas merupaka mekanisme alami tubuh untuk mengatur suhu tubuh selama situasi stres.
Biasanya, kelenjar keringat yang aktif saat merasa gugup yaitu berada di ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.
Fakta Unik Keringat
Dalam kondisi normal, manusia dapat mengeluarkan sekitar dua cangkir atau 0,5 liter keringat setiap harinya.
Ketika tenang, tubuh akan menyerap semua keringat sebelum mencapai permukaan kulit. Namun, ketika kita kepanasan, produksi keringat akan keluar lebih banyak.
Bersumber dari National Geographic, mengeluarkan keringat merupakan salah satu contoh terjadinya sistem ekskresi yang membantu tubuh menurunkan suhu tubuh.
Sebagian besar keringat manusia terdiri dari air. Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.
Baca Juga: Banyak yang Tak Sadar, Ini Gejala Kekurangan Vitamin D dan Cara Mengatasinya
Kelenjar ekrin merupakan salah satu kelenjar keringat yang berada di permukaan kulit, yang menghasilkan keringat yang encer dan tidak berbau.
Kelenjar keringat ekrin terdapat pada kulit tangan dan kulit kaki.
Sebaliknya, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan lebih pekat dibanding keringat dari kelenjar ekrin.
Biasanya terdapat pada folikel rambut, kulit kepala, dan ketiak. Kelenjar keringat berfungsi untuk melumasi kulit dan rambut, serta mengendalikan suhu tubuh.
Jika kita sering merasa tubuh kita bau keringat, yang sebenarnya terjadi adalah keringat murni kita tidak memiliki bau.
Sebagian besar bau keringat berasal dari deodoran yang kita gunakan di permukaan kulit ketiak, teman-teman.
Namun, ada juga bau keringat yang terjadi karena kelenjar apokrin menghasilkan bakteri. Bakteri tersebut nantinya akan memecah keringat menjadi asam lemak yang memiliki aroma.
----
Kuis! |
Apa itu gugup? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.