Sakit Kepala Bukan Berasal dari Otak yang Nyeri, Apa Sebabnya?

By Grace Eirin, Minggu, 18 Agustus 2024 | 19:00 WIB
Pusat sakit kepala bukan di otak. (jcomp)

Bobo.id - Banyak orang berpikir bahwa sakit kepala disebabkan oleh otak yang terlalu bekerja keras. 

Benarkah begitu faktanya?

Tahukah kamu, pusat sakit kepala sebenarnya bukan di otak, sebab otak kita tidak bisa merasakan sakit, teman-teman. 

Otak kita memang punya 100 miliar neuron untuk menggerakkan informasi pada sinyal saraf dengan kecepatan mencapai 400 kilometer per jam.

Akan tetapi, kecepatan cara berpikir tidak akan menyebabkan otak kita merasakan sakit. 

Lalu, di manakah letak pusat sakit yang kita rasakan saat sakit kepala terjadi? 

Yuk, cari tahu!

Bagian yang Merasakan Sakit Kepala

Dilansir dari Science Focus, kita bisa merasakan sakit karena serabut saraf sensorik bernama nosiseptor sedang aktif. 

Namun, faktanya nosiseptor ini tidak berada di otak kita, melainkan terdapat pada kulit, persendian, dan beberapa organ dalam. 

Saat kita merasa sakit kepala, meninges (lapisan penutup otak), jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot leher dapat merasakannya. 

Baca Juga: Sering Kaget saat Tidur? Ini 4 Kondisi yang Bisa Jadi Penyebabnya

Setelah terdapat rasa tidak nyaman, nosiseptor mengirimkan sinyal menuju sel-sel saraf yang ada di otak.

Tujuannya untuk memberi tahu bahwa ada bagian tubuh kita yang merasa sakit.

Sakit kepala bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, berdasarkan dari mana asal rasa sakitnya. 

Misalnya, sakit kepala tegang, disebabkan oleh otot-otot di leher dan kulit kepala mulai mengencang. 

Sakit kepala karena reseptor di beberapa bagian wajah, seperti mulut dan tenggorokan menerima rasa sakit. 

Sakit kepala sebelah atau migrain, yang belum benar-benar diketahui penyebabnya, dianggap terjadi karena aktivitas otak yang abnormal. 

Aktivitas abnormal pada otak ini nantinya akan memengaruhi sinyal saraf, bahan kimia, dan pembuluh darah di otak, sehingga kita mengalami sakit di sebagian kepala.

Haus dan Sakit Kepala

Bersumber dari Healthline, pusing saat dehidrasi dapat terjadi jika seseorang sudah mengalami sakit kepala sebelumnya. 

Misalnya, seseorang yang pernah mengalami migrain dan sakit kepala tegang dapat merasakan gejala yang lebih buruk ketika kurang minum. 

Migrain adalah suatu kondisi neurologis yang dapat menyebabkan mual, ditandai rasa nyeri atau sakit di dahi atau salah satu sisi kepala. 

Baca Juga: Ternyata Berhubungan dengan Otak, Kenapa Kita Bisa Mengalami Pingsan?

Sedangkan sakit kepala tegang ditandai dengan nyeri di kepala, leher, dan belakang mata. 

Menurut Cleveland Clinic, saat seseorang kekurangan cairan atau dehidrasi, otak dan jaringan lain di tubuh akan berkontraksi. 

Kemudian, akan terasa tekanan pada saraf dan menyebabkan rasa sakit pada kepala. 

Nah, sakit kepala yang terasa ketika kurang minum air ini akan membaik jika kita sudah memenuhi kebutuhan cairan tubuh. 

Kebanyakan sakit kepala akibat dehidrasi akan sembuh dalam waktu tiga jam setelah minum. 

----

Kuis!

Berapa jumlah neuron di otak?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.