Fakta Sains di Balik Rasa Gatal pada Kulit, Kenapa Gatal Bisa Muncul?

By Grace Eirin, Minggu, 1 September 2024 | 20:00 WIB
Kenapa kulit kita bisa mengalami gatal? (freepik)

Bobo.id - Semua orang tentu pernah merasakan kulit yang gatal. 

Rasa gatal bisa muncul akibat beragam penyebab, seperti gigitan serangga, sel kulit mati, bakteri, dan sebagainya. 

Gatal hanya bisa diatasi dengan cara digaruk, digosok, atau diusap secara perlahan. 

Namun, jarang ada yang tahu kenapa gatal bisa muncul di kulit kita?

Yuk, cari tahu fakta sains di bawah ini!

Munculnya Rasa Gatal

Bersumber dari BBC, para ahli di Sekolah Kedokteran Harvard menemukan bahwa rasa gatal disebabkan oleh jenis sel tertentu yang ditemukan pada bakteri.

Bakteri yang disebut staphylococcus aureus membuat kita merasa gatal dengan bekerja langsung pada sel saraf kita.

Namun, bakteri tersebut dapat berkembang menjadi gatal karena ada pengaruh enzim dari tubuh. 

Di dalam tubuh manusia, ada enzim bakteri tunggal yang bertanggung jawab untuk memulai rasa gatal.

Enzim ini dikenal sebagai V8, dapat memicu rasa gatal dengan mengaktifkan protein yang disebut PAR1.

Baca Juga: Sistem Saraf Punya Peran untuk Hasilkan Rasa Sakit, Bagaimana Caranya?

Enzim ini ditemukan pada sel-sel kulit yang membawa sinyal ke otak, seperti rasa sakit, panas, dan gatal. 

Ketika para peneliti mengulangi percobaan di cawan laboratorium yang berisi neuron manusia, mereka juga merespons V8 terlepas dari apakah kulit bereaksi terhadap alergi atau tidak.

Gatal yang Bisa Berpindah

Kenapa rasa gatal dapat berpindah tempat setelah digaruk?

Hal tersebut bisa terjadi pada siapapun dan kapan pun, namun tidak banyak orang tahu alasan ilmiah mengenai fakta tersebut. 

Ketika menggaruk, sebenarnya kita sedang menunjukkan reaksi pertahanan diri untuk melindungi tubuh dari parasit. 

Selain itu, menggaruk juga bertujuan untuk mengurangi penumpukan sel-sel mati pada kulit.

Sebuah penelitian dari Temple University Health System mencoba mencari tahu alasan kita menggaruk ketika merasa gatal.

Ketika bagian tubuh yang gatal digaruk, otak akan menerima sinyal rasa sakit yang lemah. Kemudian otak mengubah sinyal tersebut menjadi rasa lega.

Namun, penelitian juga menunjukkan semakin kita menggaruk bagian yang gatal, maka rasa gatal yang muncul akan semakin bertambah. 

Hideki Mochizuki, PhD, Asisten Profesor Dermatologi di TUSM menyebutkan menggaruk terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan intensitas gatal.

Baca Juga: Cara Sistem Saraf Berperan Menggerakkan Tubuh, Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka

Ketika merasa gatal dan menggaruk, otak kita mengeluarkan hormon serotonin.

Hormon serotonin berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut. 

Hormon ini juga akan dikeluarkan ketika kita mengurangi rasa gatal dengan cara mencubit, mengusap, atau memukul secara perlahan. 

Itulah mengapa, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara. 

Namun, pada suatu waktu hormon serotonin ini akan habis. Bersamaan dengan itu, rasa gatal muncul kembali. 

Uniknya, rasa gatal tersebut dapat muncul pada bagian tubuh yang semula gatal maupun bagian tubuh yang lain. 

Menurut Zhou-Feng Chen dari Universitas Washington, hormon serotonin yang menyebar dari otak ke sumsum tulang belakang dapat berpindah. 

Serotonin berpindah dari neuron pengindraan rasa sakit menuju ke sel saraf yang memengaruhi intensitas gatal. 

Atau dengan kata lain, hormon serotonin berperan dalam memengaruhi rasa gatal, baik mengurangi ataupun meningkatkan intensitas gatal.

----

Kuis!