"Saya perlu satu anak saja. Pada sore dan malam banyak pengunjung, karena orang sudah pulang kantor. Sudah ada enam pelamar sejak tadi, tapi belum ada yang memenuhi syarat. Kalian bersedia dites?" Pak Tri menjelaskan.
"Baiklah, akan saya berikan soal tesnya. Sebelumnya baiklah kalian minum dulu. Mungkin haus karena pulang dari sekolah dan di luar udara panas," kata Pak Tri yang mengambilkan air mineral tiga gelas.
Tak lama kemudian masing masing anak itu sudah memegang sehelai kertas dan sibuk mengisi jawabannya. Pertanyaannya cuma 3 buah:
1. Bila satu kg apel harganya Rp200,- Berapa harga 3 kg apel?
2. Satu kg jeruk harganya Rp20.000,- Berapa harga 5 kg jeruk?
3. Bila ada seorang ibu berbelanja, ketika ia pulang apa yang kamu katakan?
Tak lama kemudian ketiga anak itu selesai. Pak Tri membaca hasil test itu. Maman, Anto, dan Luki berdebar-debar. Seperti tes sekolah. Rasanya ingin tahu hasilnya.
Beberapa saat kemudian, Pak Tri bertanya, "Yang mana di antara kalian bernama Anto?"
"Saya, Pak Tri!" Anto menunjuk tangan.
"Kamu boleh bekerja di sini, Anto. Kapan kamu bisa mulai?" tanya Pak Tri.
Anto tersenyum. Maman dan Luki heran. Rasanya mereka tak salah hitung. Mengapa Anto yang diterima? Apa kelebihannya?
"Pak Tri, boleh kami tahu apakah jawaban kami salah?" tanya Maman dan Luki.