Iva dan Ibu Tiri (2)

By Sylvana Toemon, Selasa, 15 Mei 2018 | 05:00 WIB
Iva dan Ibu Tiri (2) (Sylvana Toemon)

Di rumahnya Oma menyambutnya dengan gembira. la memeluk Iva, menciumnya dan menanyakan mengapa lama Iva tidak datang.

"Mengapa kamu tidak telepon kamu mau datang? Kalau tahu, kan, Oma bisa buatkan tahu  dengan bumbu kacang kesukaanmu!" kata Oma.

"Di rumah tak ada telepon, Oma!" kilah Iva. Tapi, Iva merasa sangat senang karena Oma memperhatikannya.

"Oma masak sayur sup dan ikan goreng, serta kerupuk dan sambal. Makanlah," kata Oma. "Mudah-mudahan kamu suka."

"Kalau masakan Oma, Iva pasti suka!" kata Iva.

Oma tersenyum senang. Ketika ia makan, Doni datang.

"Apa kabar, Va? Bagaimana si Eli?" tanya Doni. "Eh, aku lupa. Mestinya kutanya: Bagaimana kabarmu, anak SD?"

"Huuh soknya, mentang-mentang sudah SMP!" kata Iva. "Baru juga kelas satu!"

Doni pun makan bersama Iva.

"Kamu kurus, Iva. Kurang makan, ya," goda Doni.

"Tak tahulah. Aku sering kesepian. Si Eli makin dekat dengan Mami Ti. Rasanya aku ingin tinggal di sini saja. Lebih enak!" kata Iva.

"Siapa bilang lebih enak? Aku juga kadang-kadang kesepian. Aku rindu padamu dan Eli. Papa tidak mengajakku nonton sepak bola lagi. Oma dan Tante Susi tidak bisa main catur!"