Maafkan Aku, Tante Silva

By Sigit Wahyu, Selasa, 6 Juni 2017 | 09:15 WIB
Maafkan Aku, Tante Silva (Sigit Wahyu)

"Iya, ini saya anak dari Bapak Yunus dan Ibu Fatimah. Kecelakaan, Pak? Sekarang orang tua saya berada di rumah sakit mana?" tanyaku penasaran.

"Saat ini orang tua adik berada di Rumah Sakit Pertiwi," jawabnya.

"Baiklah, Pak. Saya akan langsung menyusul," jawabku.

"Terima kasih atas informasinya, assalamualaikum," ucapku.

"Waalaikum salam," jawabnya.

Kliik... telepon pun kututup. Aku sempat syok saat mendengar ayah dan ibu mengalami kecelakaan. Kini hanya ada aku dan adikku seorang.

Tercucurlah air mataku ini. Aku merasa sangat terpukul, bingung apa yang harus kulakukan sekarang? Aku pun mengambil tas selempangku dan mengajak adikku untuk pergi menuju Rumah Sakit Pertiwi. Adikku berkali-kali bertanya kepadaku, tetapi tidak kuhiraukan saja, karena sekarang yang terpenting adalah menuju rumah sakit.

Aku segera mencegat ojek yang kebetulan melintas dan menaikinya. Aku menyuruh tukang ojek itu untuk menuju Rumah Sakit Pertiwi. Brrm... motor pun berjalan kenceng layaknya kilat. Jarak dari rumahku menuju Rumah Sakit Pertiwi tidaklah terlalu jauh dari rumahku. Sekitar sepuluh menit kemudian sampailah aku di depan gerbang Rumah Sakit Pertiwi.

Aku pun segera berlari untuk menuju pintu masuk, dan Arkha pun menurut. Sesampainya di dalam rumah sakit, aku bertanya kepada penjaga untuk pasien Bapak Yunus dan Ibu Fatimah berada di ruangan apa. Setelah mendapatkan tempatnya, aku dan Arkha segera mencari ruangan Mawar no 1. Cukup melelahkan juga ya, menaiki tangga yang benyak sekali, tetapi itu tidak meyulutkan semangatku.

Perjuangaku tidak sia-sia. Aku berhasil menemukan ruangan Mawar no.1. Aku dan Arkha pun menunggu di tempat duduk yang disediakan. Tak lama kemudian, datanglah seorang dokter dan menghampiriku.

"Apakah benar ini dari keluarga Bapak Yunus dan Ibu Fatimah?" tanya dokter.

"Iya, Dok, bagaimana dengan ayah dan ibu saya?" tanyaku.