Pangeran tak peduli apa pun yang ditanyakan para pengawal. Ia kembali ke kerajaan dengan kudanya.
“Mengapa Ayah tega memperlakukan mereka seperti itu?” tanya Pangeran setiba di istana.
Raja hanya terdiam setelah tahu puteranya telah bertemu dengan para pengukir kayu.
“Itu tidak adil!” jawab Pangeran.
“Kalau mereka kita izinkan keluar, kita tidak akan dapat banyak uang. Lagi pula, mereka bisa seenaknya menjual sendiri dan menjadi kaya raya,” kata Raja.
“Bukan seperti ini caranya, Ayah. Kita bisa membuat kesepakatan yang menguntungkan kita semua. Bukan dengan memenjarakan mereka di hutan. Aku sangat sedih kalau uang yang diberikan kepadaku selama ini adalah hasil kerja mereka, tetapi kita begitu tega mengurung mereka,” kata Pangeran.
Raja akhirnya menyadari, kalau ia kurang bijaksana selama ini. Ia lalu memerintahkan ratusan pengawal menjemput seluruh warga di hutan terlarang untuk dibawa ke istana. Di istana, Pangeran memerintahkan agar mereka dilayani sebagai tamu, diberikan tempat tinggal, dan anak-anak disekolahkan.
Warga hutan terlarang sangat bersyukur dengan kebaikan Pangeran. Mereka pun begitu setia mengabdi pada kerajaan tanpa perlu dikurung di hutan terlarang.
Cerita oleh Putri Pusita | Bobo.ID