Yang Terbaik

By Sylvana Toemon, Sabtu, 12 Mei 2018 | 12:00 WIB
Yang terbaik (Sylvana Toemon)

"Benar, Tuan. Tuan tidak akan menemukan air sumur di toko mana pun. Karena air sumur hanya ada di dalam sumur."

"Apakah air sumur itu yang terbaik?"

Penjual air mengangguk-angguk.

"Air ini serba ter, Tuan. Terbaik, terdingin, tersegar, termurni, pokoknya semua ter," jelasnya.

Simon senang mendengamya.

"Kalau begitu aku pesan 200 drum air sumur untuk pesta perkawinan anakku."

"Beres, Tuan. Sebelum pesta dimulai, air sumur itu sudah tiba di rumah, Tuan."

Setiba di rumah, Simon melihat istrinya menyuruh para pelayan mengatur meja makan. Tapi Simon mencegah. Katanya, "Singkirkan garpu, sendok dan piring yang ada di meja. Yang perlu, siapkan gelas-gelas yang terbaik. Itu sudah cukup!"

Istrinya dan para pelayan terheran-heran. Namun mereka menuruti perintah Simon. Maka, di atas meja-meja makan hanya ada gelas-gelas yang banyak jumlahnya.

Ketika pesta mulai, tamu-tamu mulai berdatangan. Simon memerintahkan agar gelas-gelas segera diisi dengan air sumur. Karena sore itu cuaca sangat panas, tamu-tamu langsung meneguk minuman itu hingga habis.

"Inilah yang kami perlukan," ujar mereka.

Mendengarnya, bukan main senang hati Simon. "Lihatlah istriku. Air sumur yang terbaik telah membuat mereka senang."