Rahasia Nana dan Pak Win

By Sylvana Toemon, Senin, 7 Mei 2018 | 13:00 WIB
Rahasia Nana dan Pak WIn (Sylvana Toemon)

"Itu Pak Win, tukang kebun kita," ujar Mama. "Dulu Pak Win bekerja pada keluarga Budianto, pemilik rumah ini dulu."

Nana lalu berlari menghampiri Pak Win.

"Selamat pagi, Pak Win," sapa Nana.

"Eh... selamat pagi. Non Nana, kan?" sapa Pak Win ramah.

Nana mengangguk sambil tersenyum. Tiba-tiba, Pak Win memerhatikan boneka yang dipegang Nana.

"Boneka Non Nana sama persis dengan boneka kesayangan Non Prita," ujar Pak Win.

"Prita itu siapa, Pak?" tanya Nana.

"Anak tunggal Bapak dan Ibu Budianto," jawab Pak Win pelan.

"Boneka ini pasti milik Prita. Saya menemukannya di gudang, kemarin. Kok, tidak ikut dibawa? Ketinggalan kali, ya?" tanya Nana bertubi-tubi.

"Non Prita menamakan boneka itu Tia," ucap Pak Win terburu-buru, lalu pergi tanpa menjawab pertanyaan Nana.

Suatu hari, Nana bermain-main dengan Tia di halaman. Tiba-tiba ia melihat tangga bambu tersandar di pohon mangga. Rupanya, Pak Win lupa menyimpan kembali tangga itu sehabis memetik mangga.

“Aku mau memanjat pohon mangga, ah,” pikir Nana.