Naga Berkepala Tujuh (Bag. 1)

By Vanda Parengkuan, Rabu, 28 Maret 2018 | 08:00 WIB
Naga Berkepala Tujuh (Bag. 1) (Vanda Parengkuan)

Dahulu kala, ada seorang raja yang ingin bertualang ke tempat-tempat yang berbahaya. Namanya Raja Geomar. Ia mengumpulkan puluhan pelaut hebat dan gagah di kerajaannya, lalu mengajak mereka  berlayar. Tempat pertama yang ingin ia kunjungi adalah Pulau Tujuh Kepala.

“Pulau itu sangat berbahaya, Raja! Menurut cerita para pelaut tua, ada monster berkepala tujuh yang menunggui tempat itu!” kata para pelaut yang diundang Raja Geomar.

Namun Raja Geomar tidak percaya pada cerita itu. “Kalau memang ada monster di sana, aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri,” kata Raja Geomar. “Lagipula, kalian ini pelaut gagah perkasa. Mengapa takut pada cerita dongeng!” 

Para pelaut akhirnya mengikuti keinginan Raja Geomar. Dengan sebuah kapal besar, mereka berangkat menuju ke Pulau Tujuh Kepala. Setelah perjalanan siang dan malam di kapal, sampailah mereka di dekat pulau itu.

Pulau Tujuh Kepala ditutupi pepohonan besar. Di setiap pohonnya, ada seekor singa besar berjaga-jaga.

“Bawa senjata kalian! Lawan singa-singa itu!” perintah Raja Geomar.

Begitu para pelaut turun ke darat,  semua singa itu bangkit menyerang mereka. Pelaut-pelaut yang gagah itu melawan sekuat tenaga dengan senjata masing-masing. Mereka akhirnya berhasil mengalahkan singa-singa itu. Namun, banyak juga pelaut yang gugur.

Raja Geomar dan pelaut-pelaut yang selamat, lalu meneruskan perjalanan, masuk ke pulau itu. Mereka melewati hutan, dan sampai di sisi taman yang tampak indah. Ada tiga mata air di tempat itu.

Mata air pertama mengalir bersama berbagai perhiasan dari perak. Mata air kedua, mengalir bersama koin-koin emas. Dan mata air ketiga, bercampur dengan mutiara-mutiara indah. Para pelaut langsung mengisi ransel mereka dengan barang-barang berharga itu.

“Ternyata Baginda Raja benar! Tidak ada monster di sini! Malah banyak harta karun!” seru para pelaut girang. Raja Geomar mengangguk senang dan bangga.

Di tengah taman itu, mereka menemukan sebuah danau besar. Ketika mereka tiba di tepi danau, tiba-tiba terdengar suara dari danau itu,

“Siapakah kalian? Apakah kalian ingin mengunjungi raja kami? Persembahan apa yang kalian bawa?”