Naga Berkepala Tujuh (Bag. 1)

By Vanda Parengkuan, Rabu, 28 Maret 2018 | 08:00 WIB
Naga Berkepala Tujuh (Bag. 1) (Vanda Parengkuan)

Raja Geomar dan para pelaut terkejut dan ketakutan. Mereka belum pernah melihat ada danau yang bisa berbicara. Mereka tidak berani menjawab.  

Danau itu lalu bertanya lagi,

“Apa kalian takut? Hati-hati, ada bahaya yang datang kemari! Raja kami, Raja Tujuh Kepala, memiliki tujuh kepala. Sekarang ia sedang  tidur. Tapi dalam beberapa menit lagi, ia akan bangun dan datang untuk mandi di danau ini. Kalian tak bisa melarikan diri kalau ia melihat melihat kalian di sini!” ujar Danau.

Raja Geomar dan para pelaut semakin ketakutan.

“Jika ingin selamat, lepaskan jubah dan pakaian kalian. Tebarkan di jalan, mulai dari kastil sampai ke danau ini. Raja sangat suka melayang di atas sesuatu yang lembut. Dia akan senang dan tidak akan melahap kalian. Dia akan memberi kalian beberapa hukuman, tapi kemudian akan membebaskan kalian,” kata Danau itu lagi.

Raja Geomar dan para pelaut seketika melakukan seperti yang disarankan oleh Danau.

Beberapa saat kemudian, tanah mulai berguncang seperti ada gempa. Beberapa pintu besar kastil raja tampak terbuka. Keluarlah dari dalamnya singa, harimau, dan binatang buas lainnya. Jumlah mereka ribuan. Mereka mengikuti raja mereka, Raja Tujuh Kepala. Ternyata, sang raja berbentuk naga berkepala tujuh!

Raja Tujuh Kepala melayang di atas jubah yang ditebarkan untuknya, sampai ke danau.

“Siapa yang menebarkan kain-kain lembut itu di jalan?” tanya Raja Tujuh Kepala. 

“Ada beberapa tamu yang datang untuk menghormati Raja. Merekalah yang menebarkan kain-kain lembut itu,” jawab Danau.

“Suruhlah mereka keluar,” perintah Raja Tujuh Kepala. 

Raja Geomar dan para pelaut keluar sambil berjalan dengan lutut mereka. Lalu dengan rendah hati, menceritakan perjalanan mereka sampai ke tempat itu.