Lila senang sekali. Ia sudah tak sabar untuk pulang dan melukis. Dengan langkah gembira Lila dan Alina memasuki kelas. Alina sangat gembira melihat temannya kembali ceria.
Seminggu berlalu. Tibalah hari ulang tahun ayah Lila. Lila menyiapkan hadiahnya dengan baik. Selama berhari-hari ia sibuk di depan kanvasnya. Selain melukis di atas kanvas, Lila juga melukis di kertas kadonya. Lukisan di kertas kado itu mirip dengan motif batik di baju yang mau dijadikan hadiah itu.
“Ayah, selamat ulang tahun, ya. Semoga Ayah panjang umur dan selalu sehat. Ini kado dari Lila,” kata Lila sambil menyodorkan kadonya.
“Lila, terima kasih, ya… Ibumu cerita tentang niatmu memberikan kado untuk Ayah. Sejujurnya, Ayah lebih suka kado hasil karya anak Ayah. Ini kado yang istimewa. Kadonya akan Ayah bawa ke kantor untuk dipajang di meja Ayah,” sambut Ayah dengan gembira.
Ayah dan anak itu tersenyum. Lila senang sekali. Lila juga bersyukur karena menerima usulan cemerlang dari Alina sahabatnya. Lila dapat memberikan kado ulang tahun istimewa untuk ayahnya dan masih memiliki tabungan yang cukup banyak.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.