Misteri Katak Hijau Kecil (Bag. 2)

By Vanda Parengkuan, Kamis, 5 April 2018 | 08:00 WIB
Misteri Katak Hijau Kecil (Bag. 1) (Vanda Parengkuan)

"Kamu kira, aku hanya bercanda memberimu pesan yang aneh? Kenapa kamu tega melanggar perintahku?” omel katak hijau kecil itu.

Pangeran Saphir meminta maaf dengan rendah hati. Wajahnya murung penuh rasa bersalah. Katak itu jadi tidak tega dan tidak marah lagi. Ia lalu memberikan sebuah kantung kecil lagi pada Pangeran Saphir.

“Ini sekantung butiran emas. Lakukan seperti yang kau lakukan pada sekantung pasir tadi. Kali ini, bukan ke kandang kuda. Tapi masuklah langsung ke kastil itu. Berjalanlah secepat mungkin sampai ke sebuah ruangan yang harum. Di sana ada seorang gadis cantik tertidur di ranjang. Bangunkan dia dan langsung bawa dia pergi. Ingat! Jangan lakukan hal lain!” perintah si katak kecil.

Pangeran Saphir mengangguk patuh. Ia pergi dan melakukan semua yang diperintahkan katak hijau kecil.

Pintu gerbang kastil itu terbuka, penghuninya tertidur lelap. Pangeran Saphir melangkah cepat di lorong kastil dan menemukan ruangan yang harum. Di dalamnya ia menemukan si gadis yang tertidur. Ia membangunkan gadis itu dan membujuknya untuk ikut pergi dengannya.

Si gadis setuju untuk ikut, namun ia ingin berganti pakaian dulu. Pangeran Saphir berpikir sejenak. Rasanya aneh kalau ia menolak permintaan gadis itu. Tentu tak ada salahnya berganti pakaian.

Akan tetapi, begitu tangan gadis itu menyentuh gaun di lemari, seketika semua penghuni kastil terbangun.

Pangeran Saphir kembali ditangkap dan dibawa ke depan sang bangawan pemilik kastil. Pangeran Saphir merasa sangat bodoh karena melakukan dua kali kesalahan. Untunglah, peri-peri pelindungnya kembali menolongnya. Peri-peri itu lagi-lagi membuat hati si bangsawan menjadi lembut, dan dan membiarkan Pangeran Saphir pergi.

Akan tetapi, Pangeran Saphir sangat malu saat bertemu si katak kecil lagi. Ia pasrah jika harus dimarahi lagi. Dan katak hijau kecil itu memang memarahinya lagi. Pangeran Saphir beralasan, ia sulit menolak permintaan gadis yang ingin ganti baju. Si katak kecil tetap memarahinya,  

"Pangeran, kau harus belajar melakukan apa yang diperintahkan. Hanya itu yang kuminta!”

Pangeran Saphir mengangguk, memohon ampun dengan rendah hati. 

 

(Bersambung)

Teks: Adaptasi Dongeng Eropa / Dok. Majalah Bobo