Kakek itu kasihan pada Vlad. Ia memberi makanan, minuman dan tempat tidur. Keesokan harinya, Kakek itu menitipkan Vlad pada seorang tukang kayu. Tukang kayu itu akan mengantar kayu dengan kereta kudanya ke Paris.
Begitu tiba di Paris, Vlad merasa lapar padahal ia tak punya uang samasekali. Ia akhirnya hanya berdiri di depan sebuah penginapan. Penginapan itu memiliki toko roti kecil di depannya. Aroma roti membuat Vlad semakin lapar.
Para pelayan penginapan terkejut melihat Vlad yang berpakaian aneh, berdiri di depan toko roti penginapan itu. Mereka tidak tahu kalau pakaian yang dipakai Vlad adalah pakaian kebesaran seorang pangeran Rusia.
Para pelayan melaporkan hal itu pada Pak Piere, pemilik penginapan itu. Pak Piere langsung menghampiri Vlad dan bertanya darimana ia berasal. Vlad menjawab,
"Saya pemuda dari Moskow, Pak. Kendaraan yang saya tumpangi rusak, sehingga saya terlunta-lunta di hutan. Seorang kakek di hutan mengirim saya ke sini…”
Pak Piere merasa iba dan berkata, "Saya tidak punya anak. Tinggallah di sini dan jadilah anakku. "
Jadi Vlad tinggal bersama Pak Piere.
Setelah beberapa minggu tinggal di rumah Pak Piere, Vlad ingin membalas budi. Ia pun berkata pada ayah angkatnya,
"Ayah, tolong belikan aku organ. Aku akan memainkannya, dan tamu di penginapan Ayah pasti akan terhibur."
Pak Piere pun membelikan Vlad organ. Vlad memainkannya setiap malam dan tamu-tamu di penginapan itu sangat terhibur. Berita tentang pemain musik di penginapan Pak Piere, mulai menyebar. Akibatnya, turis-turis di kota Paris hanya mau menginap di penginapan Pak Piere.
Pemilik penginapan lain menjadi sangat marah. Mereka mengeluh kepada Raja Prancis.
"Yang Mulia, seorang pemilik penginapan di kota ini, sekarang mempekerjakan seorang pemain organ asing. Permainannya sangat indah. Kini tidak ada satu tamu pun yang mau menginap ke tempat kami. Sekarang kami tidak memiliki uang sepeser pun!"