Hal yang unik dari penggunakan sirih dalam budaya Indonesia ini adalah ketika daun sirih digunakan sebagai undangan pernikahan.
Ketika biasanya undangan dicetak dalam bentuk kertas atau kartu undangan, ternyata masyarakat Melayu Sumatera, menggunakan sirih sebagai sarana pokok.
Jangan bayangkan undangan ditulis di atas daun sirih, ya! Penggunaan sirih ini berupa simbol dengan tata cara tertentu.
BACA JUGA:Malam Bainai dalam Pernikahan Adat Minang
Jika ingin mengundang, cukup dengan membawa sehelai daun sirih.
Namun, ketika dalam bentuk acara yang lebih formal, seperti bajamba atau meminang, harus dengan menyampaikan pengantar yang biasanya diisi dengan berbalas kata atau pantun.
Tidak berhenti sampai pada undangan saja, dalam upacara pernikahan pun, sirih menjadi sarana yang penting.
Biasaya sirih diletakkan di carana, yaitu wadah yang diberi alas bersulam benang emas, lengkap dengan kapur, gambir, dan pinang. Ini adalah simbol hati yang tulus dan sikap hormat.