Bobo.id - Ahli arkeologi atau paleontologi dapat mengetahui usia benda prasejarah atau purbakala yang ditemukannya dengan tepat.
Bagaimana, ya, caranya para ahli tersebut dapat mengetahui usia benda-benda itu dengan tepat?
Saat menentukan usia benda-benda prasejarah tadi, peneliti menggunakan sebuah teknik yang bernama teknik dating atau penanggalan.
Nah, teknik dating ini terbagi menjadi dua, yaitu Relative Dating dan Absolute Dating.
Baca Juga : Mengapa Kita Bisa Mimpi Buruk? Bagaimana Cara Menghindarinya?
Teknik relative dating ini dilakukan ahli dengan cara membandingkan berbagai periode sejarah.
Perbandingan ini bisa dilakukan salah satunya dengan menggunakan prinsip lapisan tanah.
Ahli bisa memperkirakan umur benda prasejarah tadi berdasarkan letak benda dalam lapisan tanah.
Baca Juga : Penemuan Fosil Mamalia Membuktikan Keberadaan Awal Moyang Manusia
Kalau teknik relative dating tadi cukup mudah dilakukan, berbeda halnya, nih, dengan teknik absolute dating.
Ini karena untuk menentukan usia benda prasejarah yang ditemukan, para ahli juga harus menggabungkan ilmu arkeologi dan ilmu kimia.
Teknik paling populer dari absolute dating ini adalah radiocarbon, yaitu menghitung jumlah atom karbon yang menempel pada benda prasejarah tersebut.
Ahli atau peneliti akan menghitung perbandingan dua buah karbon isotop, yaitu Carbon-12 dan Carbon-14.
Baca Juga : Berapa Lama Otak Mampu Bertahan Setelah Jantung Berhenti Berdetak?
Agar penghitungan jumlah karbon ini tepat, biasanya para ahli akan menggunakan sebuah alat yang bernama "Mass Spectrometer", nih, teman-teman.
Tapi teknik ini hanya bisa digunakan untuk fosil makhluk hidup yang mati kurang dari 500 ribu tahun yang lalu, lo.
Sedangkan untuk fosil yang berusia lebih dari 500 tahun, peneliti akan memeriksa atom lainnya yang menempel di benda prasejarah atau fosil tersebut.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR