Bolehkah Nelayan Menangkap Hiu dan Hiu Apa Saja yang Dilindungi?

Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu di laut Indonesia terdapat 117 jenis hiu?

Ada hiu paus, hiu martil, hiu koboi, dan banyak lagi jenis hiu yang lainnya.

Meski berbeda-beda jenis, kebanyakan hiu memiliki peran yang penting di puncak rantai makanan dalam ekosistem laut.

Bahkan, hiu juga bisa menjadi pengurai yang baik di alam, lo. Misalnya, saat hiu mengkonsumsi bangkai hewan laut seperti paus.

Baca Juga : Saat Terjadi Tsunami, Bagaimana Keadaan Satwa yang Tinggal di Laut?

Nah, di beberapa daerah di Indonesia, masih banyak nelayan yang menangkap ikan hiu, teman-teman.

Biasanya, hiu merupakan tangkapan sampingan nelayan, atau biasa disebut bycatch.

Jadi, nelayan sebenarnya berburu satwa lain seperti ikan laut atau udang dan kepiting, namun menemukan tangkapan lain seperti hiu.

Kebanyakan daging hiu dimanfaatkan di Indonesia, sedangkan siripnya banyak diekspor ke luar negeri.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Hal kecil apa yang bisa teman-teman lakukan untuk ikut mengurangi sampah plastik di bumi kita tercinta ini? November 2018 lalu, seekor paus kepala kotak (physeter marcocephalus) mati di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Paus dengan panjang 9,6 meter dan lingkar badan 437 cm di duga mati karena banyak memakan sampah plastik. Dalam perutnya ditemukan sampah plastik seberat 5,9 kg yang terdiri dari tutup galon, botol plastik, tali raffia, sobekan terpal, botol parfum, sendal jepit, plastik kresek, bungkus mie instan, piring plastik, dan jaring. Yuk baca selengkapnya di Majalah Bobo Edisi 35 terbit hari ini 3 januari 2019 #akubacaakutahu #majalahbobo #boboid #pauskepalakotak #sayapilihbumi

A post shared by Majalah Bobo (@majalah_bobo) on Jan 3, 2019 at 12:42am PST

 

Yang berbahaya, tidak jarang hiu yang tertangkap oleh nelayan ini merupakan hiu yang dilindungi.

Belum lagi, kalau harga hiu sedang menguntungkan, ada nelayan yang sengaja berburu hiu di laut.

Padahal, hiu juga merupakan satwa yang berkembang biak secara lambat, lo.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada beberapa jenis hiu yang dilindungi dan termasuk dalam appendix cites di Indonesia.

Satwa yang dilindungi artinya tidak boleh dimanfaatkan, teman-teman.

Baca Juga : Kotoran Timun Laut Rupanya Baik untuk Ekosistem Alam Laut, lo!

Sedangkan appendix cites adalah izin khusus yang memastikan penangkapan tidak menyebabkan kepunahan.

Hiu yang termasuk dalam kategori satwa dilindungi dan appendix cites di Indonesia jumlahnya ada tujuh jenis, yaitu:

1. Hiu Koboy (Carcharhinus longimanus)

2. Hiu Martil (Sphyma lewini)

3. Hiu Martil Besar (Sphyma mokarran)

4. Hiu Martil Tipis (Sphyma zygaena)

Baca Juga : Kalau Air Bersih Habis, Bisakah Kita Minum Air Laut? Ayo, Cari Tahu!

5. Hiu Paus Tutul (Rhyncodon typus)

6. Hiu Monyet atau Hiu Tikus (Alopias superciliosus)

7. Hiu Monyet atau Hiu Tikus (Alopias pelagicus)

Selain hiu, beberapa jenis ikan pari juga dilindungi, lo.

Kenapa hiu-hiu harus dilindungi dan sebaiknya tidak dimanfaatkan oleh manusia?

Ini karena ada banyak jenis hiu yang memiliki status rentan maupun terancam populasinya di alam liar.

Menurut IUCN, seperempat dari jenis hiu dan pari termasuk dalam daftar terancam punah, lo.

Wah, jangan sampai hiu-hiu yang punya peran penting di alam, hilang dari ekosistem laut, ya.

Baca Juga : Kasihan, Bayi Hiu Ini Tewas Karena Terjebak di Sampah Karung Beras

Lihat video ini juga, yuk!

 

 

PROMOTED CONTENT