Setiap jamnya, sekitar 50 sampai 100 meteor akan berjatuhan, lo. Teman-teman memerlukan teleskop untuk menyaksikan hujan meteor ini.
Teman-teman cukup berada di tempat yang minim polusi cahaya dan melihat langit di arah timur laut atau rasi bintang Perseus, maka hujan meteor ini akan terlihat jelas.
2. Hujan Meteor Orinoid di Bulan Oktober
Orinoid adalah salah satu hujan meteor yang banyak dibicarakan, nih, teman-teman.
Hal ini karena hujan meteor Orinoid berasal daru puing-puing Komet Halley yang terkenal dan melewati Bumi setiap 75 atau 76 sekali.
Baca Juga : Ada Bluberry di Planet Mars, Apakah Benda Ini Sama dengan Buah?
Sesuai namanya, hujan meteor ini akan terlihat di dekat konstelasi atau rasi bintang Orion. Akan ada 20 sampai 30 meteor yang terlihat setiap jamnya.
Nah, pada tahun 2019, puncak hujan meteor Orionid akan terjadi tanggal 21 Oktober, teman-teman.
3. Hujan Meteor Geminid dan Gerhana Matahari Cincin di Bulan Desember
Di penghujung tahun atau di bulan Desember, akan ada hujan meteor yang juga terjadi, nih, teman-teman, yaitu hujan meteor Geminid.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR