“Aku bertemu seorang pemuda pemberani. Ia membuat helwa di kuburan. Ketika aku julurkan tanganku, dia memukul tanganku tanpa takut,” kata gadis siluman tanah sambil tertawa.
“Aku juga bertemu pemuda pemberani. Ketika aku mengguncang-guncang sebuah kapal, pemuda ini mengajakku berkelahi. Aku biarkan dia menang,” kata gadis siluman laut sambil tertawa juga.
Arash segera muncul di situ. "Akulah pemuda itu," katanya.
“Selamat datang, pemuda pemberani,” sambut kedua gadis itu ceria.
tBaca Juga : 10 Foto Kucing yang Diedit Jadi Raksasa, Takut atau Malah Ingin Peluk?
Arash lalu bercerita soal gelang yang ia temukan. Juga tentang pemuda bangsawan yang mengakui gelang itu sebagai miliknya.
“Gelang itu sengaja aku tinggalkan untukmu, karena kau sangat berani. Gelang itu sepasang, jadi kau punya bukti untuk mengambil gelang pertama,” jelas gadis siluman tanah.
Kedua gadis siluman itu membawa Arash ke sebuah gua yang penuh harta karun. Gadis siluman tanah mengambil pasangan gelangnya dan memberikannya pada Arash.
Baca Juga : 5 Mitos dan Fakta Seputar Hiu, Ikan yang Ternyata Takut dengan Manusia
“Kalau kau mau tinggal bersama kami, harta karun di gua ini bisa kau ambil sesukamu,” kata gadis siluman laut.
“Maaf, aku harus pergi mencari arti rasa takut,” kata Arash.
“Kalau begitu, selamat jalan pemuda pemberani. Semoga kau beruntung!” kata kedua gadis itu sambil menjentikkan jari mereka.
Dalam sekejap, Arash sudah tiba di rumah Hakim. Ia memperlihatkan gelang kedua itu, dan Hakim mengembalikan gelang pertamanya. Begitu kedua gelang itu sudah di tangannya, tiba-tiba Arash berpindah tempat lagi.
Baca Juga : Astraphobia, Ketakutan Berlebihan pada Petir atau Kilat yang Menyambar
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR