Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerita misteri anak hari ini.
Cerita misteri hari ini bercerita tentang rasa takut.
Yuk, kita langsung baca cerita misteri hari ini.
------------------------------
Baca Juga : Ada Orang yang Merasa Takut Ditertawakan, Ini Tanda Gelotophobia
Arash adalah seorang pemuda pemberani. Ia tidak tahu apa arti rasa takut itu. Suatu hari, ia bertualang dan mencari tahu arti dari rasa takut. Saat masuk ke hutan di pegunungan, ia bertemu puluhan perampok yang mengelilingi api unggun. Arash menyapa ramah.
Kepala perampok heran,"Tidak ada manusia yang berani melewati tempat ini. Mengapa kau berani menjelajah hutan ini sendirian?”
"Aku sedang mencari arti rasa takut. Apakah kalian tahu?” tanya Arash.
Baca Juga : Takut Naik Pesawat Terbang? Ikuti 5 Trik ini untuk Mengatasinya
Baca Juga : Aviophobia, Ketakutan Naik Pesawat Terbang, Mengapa Bisa Terjadi?
“Harusnya kamu merasa takut saat melihat kami!" kata kepala perampok.
"Tapi, dimana rasa takut itu?" tanya Arash bingung.
Kepala perampok heran melihat keberanian Arash. Ia berkata, "Ambillah botol air ini, tepung jagung, lemak, dan gula. Pergilah ke kuburan itu dan masaklah helwa."
"Baik," jawab Arash, lalu pergi membawa semua perlengkapan itu.
Baca Juga : Ternyata, Hal Inilah yang Membuat Para Gajah Takut dengan Lebah
Di kuburan, ia menyalakan api dan mulai memasak helwa, sejenis kue kenyal manis dari bahan tadi. Tiba-tiba, sebuah tangan berhias gelang indah muncul dari tanah kuburan. Terdengar suara berkata, "Apa aku boleh minta?”
Arash memukul tangan itu dengan sendok, "Tidak boleh! Aku harus memberi helwa ini pada orang hidup dulu, barulah orang mati."
Tangan itu seketika menghilang, namun gelang berhias permatanya terjatuh. Arash kembali ke tempat perampok, membawa helwa dan gelang tadi.
"Apa kau sudah menemukan rasa takut?" tanya mereka.
Baca Juga : Ketakutan Saat Akan Tidur? Bisa Jadi Kamu Mengalami Somniphobia
"Belum!" jawabnya. "Hanya ada tangan siluman tanah yang meminta helwa. Tapi kupukul tangan itu dan langsung menghilang!”
Para perampok tercengang. Kepala perampok berkata, "Turunlah dari gunung ini dan pergilah ke laut. Kau bisa menemukan rasa takut di sana!”
Arash lalu turun dari gunung. Di tengah jalan, ia berpapasan dengan pemuda bangsawan. Pemuda itu melihat gelang permata yang kini terpasang di pergelangan tangan Arash.
“Hei, itu gelangku! Akan aku persembahkan untuk Putri Sultana!” kata pemuda itu sambil mencoba merebut gelang itu.
Arash menahan gelang di tangannya. “Ini milikku!”
Baca Juga : Jangan Takut Makan Petai, Meski Baunya Menyengat, Manfaatnya Banyak
Karena mereka bertengkar, warga desa membawa mereka ke rumah Hakim. Hakim meminta bukti kalau gelang itu milik salah satu dari mereka. Namun, keduanya tak bisa membuktikan.
“Kalau begitu, gelang ini akan aku simpan. Siapa yang datang lagi dengan membawa bukti, gelang ini akan kuberikan padanya,” kata Hakim.
Arash lalu melanjutkan perjalanannya sampai tiba di tepi laut. Di sana, ia melihat sebuah kapal yang terombang-ambing heboh. Para penumpangnya berteriak ketakutan. Arash berseru, “Apakah ada rasa takut di sana?”
Para penumpang tidak menjawab. Mereka terus berteriak ketakutan, "Toloong... Kami akan tenggelaaam... Ada sesuatu di dasar laut!“
Baca Juga : 10 Foto Kucing yang Diedit Jadi Raksasa, Takut atau Malah Ingin Peluk?
Arash bergegas melompat dan menyelam ke dasar laut. Di sana, ia melihat gadis siluman air sedang mengguncang kapal. Arash berkelahi dengannya. Tak lama, gadis siluman itu lari meninggalkan kapal. Kapal itu kembali tenang. Arash muncul di permukaan air.
“Aku tidak menemukan rasa takut di dasar laut,” gumamnya kecewa.
Setiba di darat, Arash berjalan ke sebuah taman dan beristirahat di dekat kolam air mancur. Saat itu mendaratlah dua ekor merpati di tepi kolam. Seketika mereka berubah menjadi dua gadis cantik. Ternyata, mereka adalah gadis siluman tanah dan gadis siluman laut. Mereka bercakap akrab.
Baca Juga : Takut Hingga Pingsan Saat Melihat Darah? Ternyata Ini Penyebabnya
“Aku bertemu seorang pemuda pemberani. Ia membuat helwa di kuburan. Ketika aku julurkan tanganku, dia memukul tanganku tanpa takut,” kata gadis siluman tanah sambil tertawa.
“Aku juga bertemu pemuda pemberani. Ketika aku mengguncang-guncang sebuah kapal, pemuda ini mengajakku berkelahi. Aku biarkan dia menang,” kata gadis siluman laut sambil tertawa juga.
Arash segera muncul di situ. "Akulah pemuda itu," katanya.
“Selamat datang, pemuda pemberani,” sambut kedua gadis itu ceria.
tBaca Juga : 10 Foto Kucing yang Diedit Jadi Raksasa, Takut atau Malah Ingin Peluk?
Arash lalu bercerita soal gelang yang ia temukan. Juga tentang pemuda bangsawan yang mengakui gelang itu sebagai miliknya.
“Gelang itu sengaja aku tinggalkan untukmu, karena kau sangat berani. Gelang itu sepasang, jadi kau punya bukti untuk mengambil gelang pertama,” jelas gadis siluman tanah.
Kedua gadis siluman itu membawa Arash ke sebuah gua yang penuh harta karun. Gadis siluman tanah mengambil pasangan gelangnya dan memberikannya pada Arash.
Baca Juga : 5 Mitos dan Fakta Seputar Hiu, Ikan yang Ternyata Takut dengan Manusia
“Kalau kau mau tinggal bersama kami, harta karun di gua ini bisa kau ambil sesukamu,” kata gadis siluman laut.
“Maaf, aku harus pergi mencari arti rasa takut,” kata Arash.
“Kalau begitu, selamat jalan pemuda pemberani. Semoga kau beruntung!” kata kedua gadis itu sambil menjentikkan jari mereka.
Dalam sekejap, Arash sudah tiba di rumah Hakim. Ia memperlihatkan gelang kedua itu, dan Hakim mengembalikan gelang pertamanya. Begitu kedua gelang itu sudah di tangannya, tiba-tiba Arash berpindah tempat lagi.
Baca Juga : Astraphobia, Ketakutan Berlebihan pada Petir atau Kilat yang Menyambar
Kini Arash sudah berada di depan istana megah. Ternyata, sedang ada antrian pemuda dari berbagai negeri. Semuanya membawa hadiah mahal dan indah agar bisa makan malam dengan Putri Sultana, putri raja negeri itu.
Ternyata, gelang yang dibawa Arash adalah benda yang paling indah dan disukai Putri Sultana. Arash pun berhak makan malam di istana itu. Namun, Arash berkata pada Putri Sultana, “Maaf, Putri. Aku tak bisa makan malam di sini, karena harus pergi mencari arti rasa takut.”
Putri Sultana adalah putri yang cerdas. Ia suka pada Arash yang pemberani. “Kau akan menemukan rasa takut di istana ini,” janjinya. Maka, Arash pun bersedia makan malam di istana itu.
Putri Sultana lalu memanggil koki istana dan membisikkan sesuatu. Pada saat makan malam tiba, koki membawa wadah sup yang besar dan tertutup sebagai hidangan pembuka.
Baca Juga : Bukan Karena Takut Thanos, Hulk Tidak Muncul di Film Infinity War Karena Ini
“Silakan diambil supnya,” kata Putri Sultana.
Arash membuka tutup wadah sup. Tiba-tiba, beberapa ekor kelelawar besar terbang keluar dari wadah sup. Kejadian itu sungguh tak terduga. Arash sangat terkejut. Jantungnya berdebar dan wajahnya sempat pucat.
“Lihat! Itulah yang disebut rasa takut," seru Putri Sultana.
Walau hanya sekejap, Arash kini mengerti arti rasa takut itu. Arash kagum pada Putri Sultana yang cerdas. Beberapa waktu kemudian, Arash dan Putri Sultana menikah. Mereka hidup bahagia selamanya.
Cerita: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga : Astraphobia, Ketakutan Berlebihan pada Petir atau Kilat yang Menyambar
Tonton juga video ini, ya.
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR