Bobo.id – Siapa yang suka makan permen? Ayo, apakah kamu rajin menyikat gigi juga?
Ketika mengantuk di kelas, permen bisa jadi jurus ampuh untuk mengusir kantuk, lo.
Atau, ketika teman-teman sedang bosan, permen juga bisa jadi teman untuk menghilangkan rasa bosan.
Namun, apa jadinya kalau tidak sengaja tertelan saat permen masih keras dan utuh?
Apa yang harus kita lakukan, ya?
Baca Juga : Di Singapura, Kita Tidak Boleh Makan Permen Karet, Kenapa, ya?
Baca Juga : Identik dengan Natal, Cari Tahu Sejarah Permen Tongkat, yuk!
Sejarah Permen
Dalam bahasa Inggris, permen disebut candy.
Tahukah kamu, ternyata kata candy itu berasal dari bahasa Sansekerta India Kuno, yakni khanda. Khanda artinya sepotong gula.
Banyak yang percaya bahwa orang India menjadi orang pertama yang menggunakan jus tebu manis untuk dijadikan gula cokelat sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Baca Juga : Tidak Semanis Sekarang, Ternyata Permen Karet Dulu Rasanya Pahit
Nah, kalau di Mesir, orang membuat permen menggunakan madu dengan menambahkan buah ara, kacang, kurma, dan rempah-rempah.
Kemudian, kata candy diserap dalam bahasa Arab menjadi qandi.
Pada abad pertengahan, harga gula sangatlah mahal, sehingga hanya orang kaya saja yang mampu membeli permen yang terbuat dari gula.
Baru pada abad ke-17 permen yang bertekstur keras menjadi popular.
Baca Juga : Berbahayakah Jika Menelan Permen Karet? Cari Tahu Jawabannya
Berbahayakah jika permen yang masih keras dan utuh tertelan?
Sistem pengolahan makanan yang kita konsumsi ternyata melibatkan serangkaian proses yang rumit dan saling berhubungan.
Pertama, makanan akan dikunyah di dalam mulut sampai halus.
Kemudian, makanan dipindah ke bagian belakang tenggorokan dengan bantuan lidah.
Setelah itu, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan sampai berakhir di dalam lambung.
Nah, ketika ada makanan, seperti permen yang tidak sengaja langsung tertelan dan masuk kerongkongan pasti akan terasa tidak nyaman.
Seperti, ada yang mengganjal.
Baca Juga : Permen Jagung Ciri Khas Pesta Halloween, Cari Tahu Faktanya, yuk!
Apakah teman-teman ada yang pernah merasakan hal ini?
Biasanya kita akan langsung merasa panik karena takut akan terjadi sesuatu pada tubuh kita.
Namun, ternyata kejadian ini tidak perlu dikhawatirkan, teman-teman.
Selama tidak menghambat pernapasan, atau menyebabkan nyeri di dada.
Permen yang terlanjur tertelan akan tetap diolah dalam sistem pencernaan bersamaan dengan makanan lain agar kemudian keluar sebagai feses.
Baca Juga : Amezaiku, Seni Membuat Permen Tradisional yang Imut Asal Jepang
Apa yang harus Dilakukan Ketika Rasa Tidak Nyaman Masih Muncul?
Jika rasa tidak nyaman masih terus muncul, teman-teman bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Banyak minum air putih
Apabila masih muncul rasa mengganjal dan tidak nyaman pada kerongkongan, teman-teman bisa bantu mendorong permen yang tertelan itu dengan banyak minum air putih.
Selain itu, air liur dalam mulut juga akan bantu menjalankan perannya sebagai pelumas alami untuk menggerakan permen sampai ke perut.
Baca Juga : Wah, Ternyata Ada Alergi terhadap Air yang Sebabkan Gatal-gatal, lo!
2. Makan makanan lunak
Selain air putih, makan makanan yang lunak juga bantu mendorong permen untuk segera sampai ke perut agar bisa segera diolah.
Makanan lunak itu antara lain pisang, bubur, roti, kue, brownies, dan lainnya.
Selain, makanan lunak susu hangat juga bisa membantu menetralkan tenggorokkanmu.
Semoga beberapa langkah ini bisa membantumu meredakannya.
Baca Juga : Anggur Ini Punya Rasa Manis Seperti Permen Kapas, Ingin Mencobanya?
Lihat juga video ini, ya.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Bobo.grid.id,Hello Sehat |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR