Pangeran Taka lalu menenangkan dirinya.
“Jangan takut, Pangeran. Ini aku, si burung bulbul yang bisa bicara,” kata burung itu lagi.
Pangeran Taka akhirya yakin, kalau burung bulbul itu yang berbicara, dan bukan hantu. Ia menduga, mungkin dewa akan menolongnya melalui burung bulbul itu. Pangeran Taka lalu bercerita pada burung bulbul itu, bahwa ia kena kutuk seorang nenek. Tubuhnya lemah dan sakit-sakitan kecuali ia berhasil membuat Putri Hening bicara.
“Sampai saat ini, aku tidak mendapat ide. Aku tak tahu cara membuat Putri Hening berbicara,” kata Pangeran Taka.
Burung bulbul itu menjawab, “Tidak perlu khawatir, Pangeran. Pergilah sekarang ke kastil dan bawa aku bersamamu. Putri Hening memakai tujuh kerudung yang menutupi wajahnya. Tidak ada yang pernah melihat wajahnya, dan Putri Hening sendiripun tidak pernah melihat siapa pun. Letakkan aku di kandangku di bawah tiang lampu berdiri di sudut kamar.”
Lalu, bulbul itu berkata lagi, “Tanyakanlah kabar sang Putri. Tentu saja Putri tidak akan menjawab. Tapi Pangeran berbicaralah dengan kap lampu berdiri itu. Nanti, aku yang akan menjawabnya.”
Pangeran Taka mengikuti nasihat burung bulbul. Ia langsung menuju ke istana Raja Dompi, ayah dari Putri Hening. Ketika Raja Dompi bertemu Pangeran Taka, ia mencoba mencegah sang pangeran untuk bertemu putrinya.
Baca Juga : Ngobrol Aja Dulu Bersama The Tech Kids, Acara yang Memberi Inspirasi
“Ribuan pemuda telah mencoba membuat putriku bicara. Tapi semua sia-sia. Padahal aku sudah terlanjur berjanji. Siapapun yang bisa membuat putriku bicara, dia akan kuangkat menjadi penggantiku di kerajaan ini. Tetapi kalau gagal, ia harus dihukum kurungan dalam penjara bawah tanah,” kata Raja Dompi agak menyesal dengan janjinya itu.
Pangeran Taka telah bertekad untuk membuat Putri Hening bicara. Ucapan Raja Dompi tidak membuat ia mundur. Maka Raja Dompi lalu memanggil pengawalnya untuk membawa Pangeran Taka ke tempat Putri Hening.
Ketika malam tiba, pengawal Raja Dompi membawa Pangeran Taka ke ruangan milik Putri Hening. Pangeran Taka masuk ke dalam dan pengawal menunggu di luar.
Pangeran Taka meletakkan sangkar burung bulbul di bawah tiang lampu berdiri. Ia lalu melangkah mendekat ke kursi Putri Hening. Sang putri duduk diam dan tertutup kerudung tujuh lapis dari kepala sampai ke pinggangnya.
Pangeran Taka berlutut di depannya dan mulai berbicara. Pangeran Taka menanyakan keadaan sang putri. Ia juga bercerita tentang siapa dirinya dan berbagai hal lainnya. Seperti yang diduga, sang putri tidak menjawab sepatah katapun.
Pangeran Taka lalu berkata,
"Saya sudah bercerita banyak sekali, tapi Putri belum menjawab apapun. Baiklah, tidak apa-apa. Aku akan bicara pada lampu ini saja. Meskipun lampu tidak punya jiwa, mungkin dia lebih punya perasaan,” kata Pangeran Taka.
Sang pangeran lalu melangkah ke sudut ruangan dan menyapa lampu yang berdiri di sana.
"Hai, Lampu, bagaimana kabarmu?"
Baca Juga : Hebat! Kakak Beradik Ini Sering Menjadi Juara Kompetisi Robot
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR