Enceng gondok yang tumbuh di permukaan danau menutupi hampir seluruh permukaan danau, dan menyebabkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam air menurun.
Hal ini kemudian menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.
Enceng gondok juga menyebabkan aktivitas evapotranspirasi meningkat, karena enceng gondok mempunyai daun yang lebar dan pertumbuhannya sangat cepat.
Evapotranspirasi adalah penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman.
Baca Juga : Simbiosis Mutualisme Kantung Semar dan Laba-laba, Kok Bisa, ya?
Selain itu, enceng gondok yang sudah mati bisa menyebabkan terjadinya pendangkalan danau atau sungai tempat mereka tumbuh, lo, karena tumbuhan enceng gondok yang mati akan tenggelam ke dasar perairan.
Tidak hanya mengganggu hewan air tempat enceng gondok tumbuh, manusia yang tinggal di sekitar perairan tersbeut juga bisa terganggu, nih, teman-teman.
Contohnya, nelayan menjadi kesulitan mencari ikan di perairan tersebut karena enceng gondok menutupi perairan, atau mengganggu jalur transportasi masyarakat yang hidupnya masih bergantung dari sungai.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR