Bobo.id - Apa teman-teman tahu sejak kapan nasi dimakan oleh manusia?
Ternyata, ada banyak makanan yang sudah dihidangkan sejak ribuan tahun lalu, lo. Hidangan apa saja, ya? Cari tahu, yuk!
1. Mi
Makanan yang satu ini mudah sekali ditemukan di mana-mana. Mi juga digunakan sebagai campuran makanan-makanan lain.
Baca Juga : Ketagihan Mi Instan Tak Baik Bagi Kesehatan, Ini 5 Cara Mengatasinya!
Ternyata, mi sudah dimasak sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu, lo!
Makanan yang berasal dari Tiongkok ini sudah ada sejak masa Dinasti Han atau sejak tahun 206 sebelum masehi.
Pada masa itu, mi menjadi salah satu makanan pokok Rakyat Tiongkok.
2. Sup
Sup adalah salah satu resep makanan yang usianya sudah sangat tua, lo. Diperkirakan, sup pertama dibuat sekitar 6.000 hingga 8.000 tahun yang lalu.
Sup mulai dibuat ketika manusia mulai mengenal wadah yang bisa digunakan untuk merebus air.
Baca Juga : Ingin Gizi Seimbang? Masukan 12 Superfood ini Ke Daftar Makanan Harian
O iya, mulanya restoran juga didirikan hanya untuk menyajikan sup, lo.
3. Rawon
Apakah teman-teman pernah mendengar tentang Prasasti Taji? Prasasti yang ditulis lebih dari 1.000 tahun lalu itu menceritakan tentang peresmian sebuah desa.
Dalam prasasti itu, disebutkan hidangan bernama rarawwan. Ternyata, rarawwan adalah makanan yang kini kita kenal sebagai rawon, lo!
Prasasti Taji juga menyebutkan beberapa makanan lain seperti rurujak (rujak) dan kurupuk (kerupuk).
4. Roti
Bukti paling awal mengenai pembuatan roti adalah sebuah batu yang di bawahnya terdapat sisa pati. Para ahli memperkirakan batu yang berusia 30.000 tahun ini digunakan untuk membuat roti pipih.
Baca Juga : Ada Roti yang Dibuat dari Tepung Kecoak, Proteinnya Tinggi, lo!
O iya, para ahli arkeologi pernah menemukan serpihan roti berusia 14.500 tahun di Yordania, lo. Ternyata roti sudah dimakan sejak lama, ya!
Apakah di antara makanan-makanan tadi ada makanan kesukaan teman-teman?
(Penulis: Eva Jessica)
Lihat juga video ini, yuk!
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR