Masing-masing relawan itu tidur selama 45 menit di tempat tidur ayun khusus.
Nah, saat mereka tidur, aktivitas otak mereka bisa dipantau dengan sebuat alat bernama electroencephalogram (EEG).
Alat ini menggunakan elektroda pada kulit kita untuk bisa merasakan aktivitas listrik di otak.
Hasil Percobaan
Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa semua relawan itu dapat tidur lebih cepat dan nyenyak ketika diayun.
Baca Juga : Lalat Juga Tidur, lo! Bagaimana dan di Mana Lalat Tidur? #AkuBacaAkuTahu
Sementara itu, saat mereka tidur tak diayun, mereka memakan waktu yang lebih banyak di fase awal tidur ringan, yaitu setengah dari waktu tidur mereka.
Sedangkan saat tidur sambil diayun, fase awal tidur ringannya hanya sebentar, sekitar 30 persen dari waktu tidur keseluruhan.
Selanjutnya, pada fase tidur yang lebih dalam dan mulai pulas, waktu tidur mereka pun lebih lama saat diayun.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR