Bobo.id – Apakah teman-teman pernah melihat kerbau berenang dan menyelam?
Nah, ternyata kerbau juga jago berenang, lo. Namun, tidak semua kerbau, teman-teman.
Kerbau yang bisa berenang adalah kerbau rawa dari Kecamatan Paminggir, Kalimantan Selatan.
Kerbau ini sudah beradaptasi dengan habitat hidupnya yang sebagaian besar daerah rawa.
Baca Juga : Tidak Hanya Susu Sapi, Ternyata Susu Kerbau Juga Punya Banyak Manfaat!
Baca Juga : Uniknya Kerbau Bule, Pemimpin Kirab Budaya Malam Satu Suro di Solo
Apa Bedanya dengan Kerbau Darat?
Kerbau rawa memiliki nama latin Bubalus bubalis. Kerbau rawa agak sedikit berbeda dengan kerbau darat.
Perbedaannya terletak pada tanduk dan warna kulit.
Kerbau rawa memiliki tanduk yang lebih panjang dibandingkan dengan kerbau darat.
Baca Juga : Anoa, Hewan Endemik Asli Sulawesi yang Mirip Sekali dengan Kerbau
Selain itu, jika dilihat dari warna kulitnya. Kerbau rawa memiliki warna kulit abu-abu agak cokelat.
Ini akibat kerbau terlalu sering berendam di air rawa yang berlumpur.
Sedangkan, untuk kerbau darat warna kulitnya cokelat agak kehitaman.
Baca Juga : Wah, Ada Kerbau Tersenyum yang Bersahabat dengan Petani di Thailand!
Kerbau Rawa Di Danau Panggang
Hampir sebagian besar waktu kerbau rawa dihabiskan untuk berendam di dalam rawa.
Setiap pagi pukul 07.00 pagi, penggembala akan datang ke kandang atau yang biasa disebut kalang untuk melepas kerbau-kerbau peliharaannya.
Kalang biasanya terbuat dari kayu ulin dan kayu belangiran yang disusun-susun.
Kekuatan kayu ini sudah teruji, semakin lama terendam lumpur maka semakin kuat kayunya.
Baca Juga : Selain Susu Sapi, Ternyata Susu Kerbau Bisa Diolah Menjadi Keju, lo!
Kalang harus berjarak paling dekat 500 meter dari perkampungan apung, tempat tinggal warga.
Setelah pintu kandang dibuka, kerbau-kerbau akan langsung berebut keluar dari kalang untuk menuju ke rawa.
Kerbau akan berenang dan berendam di rawa sambil mencari makan padihiyang.
Ya, padihiyang adalah makanan utama kerbau di Danau Panggang ini.
Tanaman padihiyang tumbuh di sela-sela tanaman eceng gondok, dan tumbuhan lainnya.
Baca Juga : Ratusan Kerbau yang Panik Tenggelam di Sungai Taman Nasional Chobe
Gembala Selalu Mengawasi
Selama kerbau-kerbau itu makan dan berendam, gembala akan tetap mengawasi kerbau-kerbaunya dari jauh menggunakan jukung (perahu kecil).
Para gembala juga mengawasi hewan peliharaannya agar tidak tertukar dengan kerbau milik gembala lain.
Selain itu, gembala juga menjaga agar kerbau tidak terlalu lama berendam.
Karena jika terlalu lama berendam, kerbau akan kelelahan dan bisa sakit.
Baca Juga : Burung Kuntul Kerbau
O iya, teman-teman, populasi kerbau rawa di Kalimantan Selatan ini diperkirakan ada lebih dari 40.000 ekor.
Sebagian besar kerbau rawa hidup di daerah Kecamatan Paminggir, tepatnya di Danau Panggang, seperti di Desa Paminggir, Paminggir Seberang, Ambahai, Bararawa, Pal Batu, dan Sampala.
Nah, ketika waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 sore, waktunya gembala untuk menuntun kerbau peliharaannya kembali ke kandang.
O iya, cara beternak para gembala yang masih tradisional ini sangat menarik wisatawan untuk datang dan menyaksikan secara langsung, lo.
Apakah teman-teman tertarik untuk berkunjung ke Kalimantan Selatan dan menyeberangi rawa bertemu dengan kerbau-kerbau rawa ini?
Baca Juga : Kerbau-Kerbau Unik dalam Upacara Rambu Solo
Tonton juga video ini, ya.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR