Bobo.id - Minum susu penting bagi kita, yaitu anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, teman-teman.
Dalam susu terdapat berbagai kandungan yang baik untuk tubuh, mulai dari kalsium, vitamin D, vitamin B12, fosfot, protein, hingga kalium yang membantu kerja organ dan hormon dalam tubuh.
Kalsium, fosfor, dan vitamin D, misalnya, penting bagi tulang dan gigi karena bisa membantu memperkuat tulang dan gigi.
Susu juga mengandung kasein yang bergunu untuk membentuk lapisan di permukaan gigi yang biasa disebut email gigi.
Baca Juga : Mengapa Tubuh Tak Bisa Lakukan Banyak Hal Bersamaan? #AkuBacaAkuTahu
Nah, saat ini sudah ada berbagai jenis susu, lo. Mulai dari susu cair hingga susu bubuk, bahkan susu juga bsia diolah menjadi makanan lain, seperti keju, yogurt, dan mentega.
Siapa yang suka minum susu cair dalam kemasan? Susu cair dalam kemasan biasanya banyak dipilih karena praktis untuk dibawa-bawa.
Coba teman-teman perhatikan di kemasan susu cair tersebut, pasti ada tulisan UHT di salah satu sisinya.
UHT itu sebenarnya apa, ya? Apakah berpengaruh ke rasa atau kualitas susu? Cari tahu bersama-sama, yuk!
Apa Arti Tulisan UHT?
Tulisan UHT yang ada di kemasan susu cair adalah singkatan dari Ultra High Temperature atau Temperatur Sangat Tinggi.
Nah, maksud dari UHT di sini adalah pemrosesan susu yang dilakukan dengan dara ultra high temperature atau dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi dalam waktu singkat.
Susu cair akan dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi, yaitu sekitar 140 derajat dalam waktu 5 detik saja.
Baca Juga : Rambut Sering Rontok? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi ini bertujuan untuk membunuh bakteri yang ada dalam susu sebelum dikemas.
Nutrisi Dalam Susu Ikut Menghilang, Tidak, ya?
Dengan pemanasan menggunakan suhu yang tinggi, maka bisa membunuh berbagai bakteri yang ada dalam susu.
Tapi apakah nutrisi dan vitamin yang baik untuk tubuh juga akan mati saat susu dipanaskan?
Jawabannya adalah tidak, teman-teman. Nutrisi serta vitamin yang berguna untuk tubuh tetap akan bertahan di dalam susu, kok.
Penyebabnya adalah karena pemanasan hanya dilakukan dalam waktu yang singkat saja, sehingga hanya bakteri saja yang akan hilang.
UHT Membuat Susu Lebih Awet
Proses pemanasan susu dengan suhu yang tinggi ini bukan hanya berguna untuk membunuh bakteri yang menyebabkan spora dalam susu saja, lo.
Baca Juga : Setelah Berolahraga, Sebaiknya Segera Ganti Kaus Kaki dan Sepatu, yuk!
Saat bakteri dalam susu mati, tentu saja akan membuat susu cair dalam kemasan mempunyai masa kadaluwarsa yang lebih lama.
Artinya, susu yang dikemas dengan menggunakan metode UHT akan bertahan lebih lama, teman-teman.
Bakteri utama yang ingin dihilangkan dari susu dalam proses UHT adalah bakteri dari spesies Bacilus.
Ada berbagai jenis bakteri Bacilus yang bisa tumbuh di susu, termasuk bakteri Geobacillus stearothermopilus yang bisa tumbuh di suhu sekitar 50 derajat Celcius.
Bakteri ini memang hanya bisa tumbuh di suhu yang cukup tinggi, tapi ada bakteri lainnya yang bisa tumbuh di suhu kurang dari 50 derajat Celcius, nih, teman-teman.
Bacilus sporothermodurans adalah salah satu bakteri yang bisa menyebabkan susu cepat basi karena bakteri ini sangat mudah tumbuh di tempat dengan suhu kamar, lo.
Nah, dengan memanaskan susu pada suhu sekitar 140 derajat Celcius, maka bakteri-bakteri tadi akan musnah dan membuat susu lebih awet.
UHT Dilakukan Dalam Beberapa Langkah
Baca Juga : Hati-Hati, 4 Kebiasan Ini Bisa Membuat Gigi Kita Jadi Hitam
Susu yang dipanaskan dengan cara UHT ini ternyata terdiri dari beberapa langkah, nih, teman-teman.
Sebelum dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi, susu terlebih dulu melalui langkah pemanasan awal dengan suhu antara 5 sampai 90 derajat Celcius.
Pemanasan awal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah endapan yang ada pada susu.
Setelah melakukan pemanasan awal, susu baru kemudian dipanaskan pada suhu tinggi selama 5 detik yang bisa dilakukan menggunakan 2 metode, yaitu sistem langsung dan sistem tidak langsung.
Sistem pemanasan langsung dilakukan dengan cara memasukkan uap panas ke susu atau memasukkan susu ke dalam ruangan penuh dengan uap panas.
Sedangkan pada sistem tidak langsung, susu tidak terkena uap secara langsung, teman-teman, tapi susu akan ditempatkan ke dalam sebuah tabung baru kemudian dipanaskan.
Dengan cara yang berbeda, waktu pemanasan juga berbeda, nih, teman-teman, yaitu sistem pemanasan langsung hanya butuh waktu singkat yang kurang dari satu detik.
Ini berbeda dengan sistem tidak langsung yang berlangsung selama beberapa detik.
Setelah dilakukan pemanasan, susu kemudian didinginkan dengan cepat di ruang vakum untuk menghilangkan air yang masuk ke dalam susu melalui proses penguapan yang dilakukan.
Baca Juga : Batuk Bisa Diredakan dengan Ekspektoran, Apa Itu Ekspektoran?
Jika susu sudah berada pada suhu yang tidak terlalu panas, susu lalu dimasukkan ke dalam tabung aseptik atau steril. Kemudian baru bisa dikemas dalam kemasan yang steril juga.
Apa Bedanya UHT dengan Pasteurisasi?
Sebenarnya ada berbagai cara pemanasan yang bisa dilakukan untuk membunuh bakteri selain UHT, misalnya pasteurisasi.
Perbedaan antara kedua proses ini terletak pada suhu yang digunakan dan waktu pemanasan, teman-teman.
Kalau proses pemanasan dalam UHT dilakukan dengan suhu sangat tinggi dalam waktu singkat, maka proses pasteurisasi dilakukan dengan suhu yang lebih rendah dengan waktu yang lebih lama.
Baca Juga : Tulang Manusia Mengandung Senyawa Apa Saja, ya? Ayo, Cari Tahu!
Proses pasteurisasi yang ditemukan oleh Louis Pasteur awalnya bertujuan untuk membunuh bakteri tuberkulosis dan bakteri lainnya yang menyebabkan penyakit.
Nah, untuk melakukan proses pasteurisasi, suhu yang digunakan adalah 72 derajat Celcius yang dilakukan selama 15 detik.
Sayangnya proses pasteurisasi tidak membunuh semua bakteri yang ada dalam susu, tapi hanya membunuh bakteri yang dianggap sangat berbahaya.
Selain itu, susu yang dipanaskan dengan pasteurisasi juga tidak bisa bertahan lama jika disimpan dalam suhu ruang.
Baca Juga : 3 Tipe Orang Ini Tidak Boleh Makan Buah Durian, Apakah Kamu Termasuk?
Itulah sebabnya susu pasteurisasi harus disimpan dalam kulkas dan hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 hari saja.
Hal ini sangat berbeda dengan susu yang diproses menggunakan cara UHT yang bsia bertahan hingga berbulan-bulan.
O iya, selain perbedaan suhu dan waktu, beberapa orang juga mengatakan kedua susu ini mempunyai perbedaan warna dan rasa, lo.
Baca Juga : Tidur Sambil Diayun Membuat Kita Tidur Lebih Cepat, Kenapa Begitu?
Susu yang dipanaskan dengan metode pasteurisasi memiliki warna yang agak kecokelatan dan terasa seperti susu yang belum diproses.
Sedangkan susu yang dipanaskan dengan metode UHT memiliki warna putih dan rasanya seperti susu yang sudah diolah atau dimasak atau memiliki rasa yang agak manis.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | BBC,newfoodmagazine.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR