Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Toto dan Anak Awan.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
-------------------------------------
Baca Juga : Cerpen Anak: Preman Takut ulat
"Mama, lihat! Ada awan berbentuk kereta api!” teriak Toto. “Wah, iya sayang!” kata Mama sambil membelai rambut Toto. “Siapa ya pembuatnya?” gumam Toto sambil melamun di jendela.
Awan hitam bergerak. Cuaca menjadi mendung. GLEGAR! SSSH! Hujan deras turun. Petir menyambar. Guntur menggelegar. GUBRAAK!
Sesuatu jatuh tepat di depan jendela Toto! Anak itu langsung membuka jendelanya lebar-lebar. Seorang anak laki-laki sebaya Tato tergeletak di halaman.
Baca Juga : Suka Tantangan? Coba Naik Roller Coaster Tercepat di Dunia Ini, yuk!
“Hei, kamu tidak apa-apa?” seru Toto. Ia memanjat keluar lewat jendela
"adduuuh, sakit!” keluh anak itu.
“Masuk, yuk. Biar kuobati,” Toto mengajak anak itu ke kamarnya.Sekujur tubuh anak itu lecet-lecet.
Baca Juga : Sama-Sama Terbuat dari Beras, Kenapa Makan Bubur Lebih Cepat Lapar?
Toto segera mengobatinya. “Terima kasih, ya,” kata anak itu. “ “Kamu siapa sih? Kok bisa jatuh dari atas rumahku?" tanya Toto.
Baca Juga : Hewan yang Pernah Terancam Punah Diharapkan Akan Kembali Tahun Ini, Apa Saja, ya?
Hmm, sebenarnya ini rahasia. Tapi karena kau sudah menolongku,kuberi tahu, deh.
Aku Wii, anak awan. Aku jatuh karena tersambar petir!”
“Ha, mana mungkin? Aku tidak percaya," kata Toto terkejut.
Baca Juga : Buku Paling Kecil di Dunia, Hanya Selebar Rambut! #AkuBacaAkuTahu
“Ya, sudah. Terpaksa deh, kutunjukkan,” keluh Wii. Tring.. tring.. Dua sayap kecil bercahaya biru muncul di punggungnya. Wii menjejakkan kakinya kuat-kuat, lalu melompat. Wah, ia bisa melayang!
“Hebaat! Aku percaya sekarang!” seru Toto takjub. “Aku ingin ke langit! Aku mau membuat awan berbentuk kereta api!" seru Toto semangat.
Baca Juga : Ada Tulisan UHT di Kemasan Susu Cair, Apa Maksud dari UHT, ya?
“Wah, kamu melihat kereta api awan buatanku, ya? Bagus tidak?” tanya Wii semangat.
“Jadi, kamu pembuatnya, ya? Aku juga mau main di langit,” pinta Toto.
“Mm, karena kamu sudah menolongku, baiklah. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya,” bisik Wii. Toto mengangguk setuju.
Baca Juga : Wah, Berbagai Gambar Ilusi Optik Ini Bisa Mengecoh Penglihatan Kita
Mereka berdua mengendap-endap keluar rumah. Hujan sudah berhenti. Wii mencabut sehelai bulu sayapnya.
“Ini, makanlah supaya kamu bisa terbang,” kata Wii. Toto mengambil dan menelannya. Rasanya dingin dan manis.
Baca Juga : Sebenarnya Apa Fungsi Sistem Imun Bagi Tubuh Kita, ya? #AkuBacaAkuTahu
“Tidak terjadi apa-apa,” keluh Toto. “Lompatlah tinggi-tinggi!” kata Wii.
Toto memijakkan kakinya kuat-kuat di tanah, lalu melompat. Tuing... syuuut! Wah, benar! Tubuh Toto tiba-tiba terasa ringan! Ia bisa terbang! “Asyiikl Ayo, ke atas langit!” ajak Wii.
Baca Juga : Wah, Robot AI Sekarang Bisa Tidur Layaknya Manusia Seperti Kita!
Toto dan Wii terbang ke atas langit. Awan-awan terasa empuk seperti kapas. Mereka berhenti di sebuah awan tebal. “Kita bikin kura-kura, yuk!” ajak Wii.
“Boleh. Tapi bagaimana cara membuatnya?” tanya Toto. “Mudah sekali. Makan saja awan-awan ini,” katanya semangat.
“Dimakan? Apa tidak akan sakit perut?” tanya Toto bingung.
Baca Juga : Eksperimen Sederhana: Membuat Tulang Ayam Menjadi Bengkok
“Rasanya enak, kok. Dijamin kamu tidak akan sakit perut. Dan, dimakan sebanyak apa pun, kamu tak akan merasa kenyang!” kata Wii mantap.
Hap, hap, hap... ia langsung Hmm, Toto mengambil sedikit awan dan memasukkan ke mulut.
Wah, enak! Rasanya seperti es krim stroberi. Hap, hap, hap...kedua anak itu mulai membentuk seekor kura-kura dari awan. Horeee! Akhirnya jadi juga.
Baca Juga : Meski Berbahasa Inggris, Orang Australia Memiliki Logat yang Berbeda
GLEGAR! Tiba-tiba awan mendung bergulung-gulung datang lagi. Langit menghitam.
“Celaka, kita harus' segera turun! Bahaya kalau tersambar petir!" kata Wii cemas. Ia menarik Toto pergi.
GLEGAR! GLEGAR! Ups, mereka harus menghindar ke sana kemari agar tak tersambar petir.
Baca Juga : Keren! Ada Desa yang Berada di Dalam Gua di Zhongdong, Tiongkok
“Wii!” Tiba-tiba terdengar bentakan keras.
“Ups, ketahuan..." kata Wii lirih. Pria bertubuh besar muncul di hadapan Toto dan Wii. Matanya. berkilat-kilat keperakan bagaikan petir.
“Mengapa ada anak manusia di sini?" bentaknya.
Baca Juga : Sering Makan Lalu Langsung Tidur? Hati-Hati Ini Bahayanya
“Eh, dia... dia tadi menolongku, Dewa Petir,” kata Wii takut-takut.
“Apapun alasannya, tidak boleh seorang manusia pun datang ke langit!” kata Dewa Petir berwibawa.
Wii menunduk ketakutan. “Aku pasti kena hukum," bisiknya lirih. Dewa Petir memang terkenal tegas dan galak. Semua anak awan takut padanya.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Bona Ingin Berenang
“Wii tidak salah. Aku yang salah! Aku memaksanya untuk naik ke langit. Jangan hukum Wii, hukum aku saja,” kata Toto sungguh-sunguh.
“'To...Toto! Jangan bicara sembarangan! Jangan hukum dia, Dewa Petir! Kumohon!” kata Wii semakin cemas.
Baca Juga : Ada 4 Senyawa dalam Cokelat yang Membuat Bahagia, lo! Apa Saja, ya?
Dewa Petir tidak memedulikan kata-kata Wii. “Kamu sungguh-sungguh mau menggantikan dia, manusia?” tanya Dewa Petir. Di tangannya ada petir berkilat-kilat, siap menyambar.
Toto mengangguk. Hatinya berdebar-debar takut, namun ia memberanikan diri. Dewa Petir melemparkan petirnya ke arah Toto.
Baca Juga : Di Giethoorn Hanya Bisa Jalan Kaki dan Naik Perahu, Kenapa Begitu?
“Jangan!" teriak Wii. Tanpa sadar ia maju melindungi Toto. Keduanya terkena sambaran petir. Namun tak satu pun dari mereka yang merasa sakit atau terluka.
“Kalian anak baik. Petirku tak pernah menyakiti anak berhati tulus. Wii, antar temanmu pulang!” kata Dewa Petir tersenyum.
Baca Juga : Darah Manusia Berwarna Merah, Mengapa Begitu, ya? Ayo, Cari Tahu!
“Terima kasih Dewa Petir!” kata Wii senang. Ia lalu mengantar Toto pulang. “Rahasiakan petualangan kita, ya!” kata Wii. Toto mengangguk.
“Kau akan datang lagi, kan?” tanya Toto. Wii mengangguk.
“Yuk, aku pergi dulu,” kata Wii. “Sampai jumpa lagi,” kata Toto sambil melambaikan tangan.
Cerita oleh: Glory G. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga : Rubah Fennec Punya Telinga yang Sangat Besar, Untuk Apa, ya?
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR