Pak Grutu menatap sekeranjang mangga di atas meja. Ah, tampak menggiurkan! Pak Grutu mencicipi sebuah. Hmm,... rasanya manis menyegarkan. Pak Grutu mengupas sebuah mangga lagi.
Tapi tiba-tiba...
"Lho, Pak, katanya tidak suka mangga?" Bu Grutu muncul di muka pintu. Pak Grutu gelagapan.
Baca Juga : Lihat Hasil X-Ray Hewan-Hewan di Kebun Binatang London, yuk!
"Eh... anu, cuma mencicipi."
"Lho, mencicipi kok sampai dua biji?" sindir Bu Grutu sambil membenahi biji mangga yang masih berserakan. Ia hendak membuang biji-biji mangga itu.
"Eit, bijinya jangan dibuang, Bu. Biar nanti kutanam di pekarangan!"
Baca Juga : Wah, Film Dragon Ball Baru, Nih! Ada Kejutan Apa Saja di Film Ini?
"Buat apa menanam biji manga Pak? Bukankah masih lama menunggu pohonnya tumbuh dan berbuah. Lagipula belum tentu kita dapat menikmati hasilnya!"
"Buat anak cucu, Bu!" teriak Pak Grutu seraya membawa biji mangga. Diraihnya cangkul yang tergantung di dinding dapur menuju pekarangannya. Bu Grutu cuma menatap suaminya bingung sambil garuk-garuk kepala.
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (11) Hilangnya Nona Burnet
Cerita oleh: Dwi Pujiastuti. Ilustrasi: Dok. Majalah. Bobo
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR