Bobo.id - Indonesia adalah salah satu negara terkaya di dunia dengan makanan fermentasi. Selain tempe, ada oncom makanan fermentasi yang juga tak kalah populer.
Makanan tradisional ini telah diproduksi berabad-abad lalu, lo. Keunikan makanan ini adalah karena mengandung kapang Neuspora sitophila.
Kapang Neuspora sitophila adalah jamur yang berperan dalam proses pembuatan oncom.
Sst! Sebenarnya, oncom dibuat dengan memanfaatkan bahan limbah, seperti bungkil (ampas kedelai, kacang, kelapa) dan ampas tahu.
Baca Juga : 4 Manfaat Kacang Kedelai yang Ada pada Tahu dan Tempe
Setelah itu, semua bahan masuk ke tahap fermentasi dengan menggunakan bantuan kapang sebagai mikroorganismenya.
Pengolahan oncom mirip dengan tempe. Bedanya, pembuatan oncom dinyatakan selesai setelah kapang menghasilkan spora.
Kapang memiliki kemampuan untuk meningkatkan zat gizi bahan pangan melalui proses fermentasi.
Baca Juga : Dari Kedelai Jadilah Makanan Ini!
Gizi makanan yang telah melalui proses fermentasi oleh kapang dapat beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan bahan asalnya.
Jadi, meskipun berasal dari limbah, oncom memiliki gizi yang lumayan tinggi, terutama protein, lemak, dan serat.
Makanan tradisional ini mengungkapkan fakta bahwa sejak beratus-ratus tahun yang lalu, nenek moyang kita sudah mampu mengubah bahan limbah yang rendah gizinya menjadi makanan bergizi.
Oncom sangat terkenal sebagai makanan khas Jawa Barat. Ada dua jenis, yakni oncom merah dan oncom hitam.
Baca Juga : Yuk, Makan Tempe!
Oncom merah umumnya terbuat dari ampas tahu, yakni kedelai yang telah diambil proteinnya untuk pembuatan tahu.
Sedangkan oncom hitam, biasanya terbuat dari bungkil kacang tanah yang dicampur ampas singkong atau tepung singkong, agar teksturnya lebih lunak.
Selain berbeda bahan, kedua oncom ini ternyata menggunakan jenis kapang yang berbeda, lo.
Oncom merah biasanya menggunakan kapang Neurospora sitophila. Sedangkan oncom hitam menggunakan kapang Rhizopus oligosporus.
Jadi, warna yang dihasilkan oleh kedua oncom ini ditentukan oleh warna pigmen dari kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.
Meskipun tidak sepopuler tempe, namun oncom termasuk salah satu makanan yang mengandung protein tinggi.
Nah, sekarang siapa yang sudah pernah mencicipi oncom?
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR