Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar ingin membaca dongeng anak hari ini.
Dongeng anak hari ini bercerita tentang rubah dan kucing.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini.
----------------------------------------
Baca Juga : Penyebab Tidak Bisa Menelan Obat dan Trik untuk Mengatasinya
Di sebuah hutan, tinggallah seekor rubah bernama Fofo. Di dekat sarang Fofo, ada sebuah rumah milik Pak Segi yang memiliki seekor kucing bernama Mimio.
Ketika Mimio masih muda, ia sangat gesit menangkap tikus. Namun kini Mimio sudah tua dan bergerak sangat lambat. Pak Segi tak ingin memelihara Mimio lagi. Ia lalu pergi ke tengah hutan dan membuang Mimio di tempat itu.
Saat itu, Fofo sedang mencari mangsa di tengah hutan. Saat melihat Mimio, ia menjadi heran dan bertanya,
“Mimio, apa yang kau lakukan di tengah hutan ini? Dimana Pak Segi? Apa kau bisa pulang sendiri lagi ke rumah?”
Baca Juga : Film Anak Terbaru: Wonder Park, Kekuatan Imajinasi yang Mengagumkan
Mimio hanya menunduk sedih.
“Nasibku memang malang, Fofo. Sewaktu aku masih kuat mengejar tikus, Pak Segi sangat sayang padaku. Tapi sekarang, aku tidak bisa lari mengejar tikus lagi. Aku juga tidak bisa menggigit tikus lagi. Di rumah Pak Segi, aku tidak berguna lagi. Makanya, Pak Segi membuangku ke tengah hutan ini,” cerita Mimio memelas.
Fofo jadi iba pada sahabatnya itu. Ia terdiam sejenak mencari akal, lalu berkata,
Baca Juga : Wah, Tempat Ini Menampung 600 Kucing Liar dan Melindungi Burung Langka
“Mimio sayang, serahkan semuanya padaku. Hidup di tengah hutan ini, kita harus tolong-menolong agar bisa mendapat makanan.”
Fofo lalu membuatkan sebuah kandang kecil. Ada kebun sayuran di sekeliling kandang itu.
Suatu hari, Bebit si kelinci nakal datang mencuri sayuran. Mimio segera mengangkat punggungnya sambil menggeram dengan suara besar, “Grrr...”
Baca Juga : Wah, Jangan Sampai Salah Mengucapkan Nama 7 Kota Terkenal Ini, ya!
Bebit lari ketakutan karena mengira itu suara kucing ganas.
Ia menceritakan kejadian itu pada beruang, serigala dan babi hutan. Bebit memang dijadikan pembawa pesan oleh hewan hewan besar itu.
Setiap kali ada hewan baru yang pindah ke hutan itu, Bebit wajib melaporkan pada mereka. Mendengar cerita Bebit, Beruang langsung mengatur rencana.
“Tenanglah. Itu hanya kucing biasa yang tinggal bersama Fofo serigala. Aku akan pura-pura mengadakan pesta. Bebit, undanglah mereka datang. Pak Serigala, siapkan daging curian dari rumah Pak Segi. Pak Babi Hutan, siapkan buah-buahan curian dari kebun Pak Segi. Kita buat Fofo dan teman kucingnya itu makan sampai kenyang. Setelah itu, kita santap mereka bersama-sama!”
Baca Juga : Membaca dengan Cahaya Redup Merusak Mata? Ini 4 Mitos dan Fakta Mata
Mereka semua lalu melaksanakan perintah pak beruang.
Bebit Kelinci berlari ke rumah Mimio dan berteriak dari bawah jendela,
“Mimio, Fofo, datanglah ke pesta besar yang diadakan pak Segi di hutan.” Bebit lalu berlari pergi.
Fofo tahu kalau semua itu adalah akal bulus para hewan besar di hutan. Ia tahu kalau Bebit selalu menjadi mata-mata. Fofo lalu membuat rencana dengan Mimio.
Baca Juga : Bagaimana Warna di Mimpi Orang Buta Warna, ya? #AkuBacaAkuTahu
“Jangan lupa lakukan yang aku bilang tadi,” kata Fofo.
“Tenanglah. Aku bisa menggeram dengan hebat,” kata Mimio.
Mereka lalu datang ke tempat pesta.
Ketika Mimio dan Fofo tiba di pesta, mereka melihat daging, buah-buahan yang sudah disiapkan. Makanan sangat banyak. Fofo memberi aba-aba. Mimio segera mengangkat punggungnya dan mengeong sekuat tenaga,
Baca Juga : Wah, Ternyata Ini 7 Hal yang Membuat Kucing Pergi dari Rumah
"Kuuuurrr... aaang... kuuurrr aaang..."
Beruang, babi hutan dan serigala yang sedang sembunyi di balik pohon beech, sangat terkejut.
"Apa? Kuraaang?” seru mereka.
“Kucing itu bilang makanan yang kita sediakan itu sedikit. Sungguh mengerikan dia bisa makan sebanyak itu!” bisik serigala.
Baca Juga : Lembah Indah Jigokudani Disebut Pintu Gerbang Neraka, Kenapa, ya?
Mereka semua sangat ketakutan. Beruang itu segera memanjat pohonnya. Yang lain sembunyi di semak-semak.
Mimio tiba tiba melihat bulu babi hutan yang menyembul keluar dari balik semak-semak. Dia mengira itu tikus. Ia diam saja karena sudah tak bisa menangkap tikus. Namun Fofo memberi tanda. Mimio segera mengerti. Ia mengangkat punggungnya lagi dan menggeram,
"Grrrr.... santapanku... santapanku lezatku ada di balik semak..."
Baca Juga : Ternyata, Ada 4 Manfaat Menakjubkan di Balik Pedasnya Rasa Sambal!
Hewan-hewan besar itu menjadi lebih takut daripada sebelumnya. Babi hutan berlari masuk ke dalam semak yang lebih jauh.
Serigala lari ke pedalaman hutan. Beruang turun dari pohon kesayangannya. Ia memanjat pohon yang lebih besar dan tinggi. Bebit kelinci berlari masuk ke lubang bawah tanah.
Mimio kini berada di tengah makanan lezat yang berlimpah. Ia melahap santapan yang tersedia. Fofo melahap madu milik pak beruang yang ditinggalkan begitu saja.
Mereka berdua makan sampai tak bisa makan lagi. Mereka berdua lalu pulang sambil menjilati cakar mereka.
Cerita: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga : Ternyata, Ada 4 Manfaat Menakjubkan di Balik Pedasnya Rasa Sambal!
Tonton video ini juga, yuk!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR