Mimio hanya menunduk sedih.
“Nasibku memang malang, Fofo. Sewaktu aku masih kuat mengejar tikus, Pak Segi sangat sayang padaku. Tapi sekarang, aku tidak bisa lari mengejar tikus lagi. Aku juga tidak bisa menggigit tikus lagi. Di rumah Pak Segi, aku tidak berguna lagi. Makanya, Pak Segi membuangku ke tengah hutan ini,” cerita Mimio memelas.
Fofo jadi iba pada sahabatnya itu. Ia terdiam sejenak mencari akal, lalu berkata,
Baca Juga : Wah, Tempat Ini Menampung 600 Kucing Liar dan Melindungi Burung Langka
“Mimio sayang, serahkan semuanya padaku. Hidup di tengah hutan ini, kita harus tolong-menolong agar bisa mendapat makanan.”
Fofo lalu membuatkan sebuah kandang kecil. Ada kebun sayuran di sekeliling kandang itu.
Suatu hari, Bebit si kelinci nakal datang mencuri sayuran. Mimio segera mengangkat punggungnya sambil menggeram dengan suara besar, “Grrr...”
Baca Juga : Wah, Jangan Sampai Salah Mengucapkan Nama 7 Kota Terkenal Ini, ya!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR