Keesokan paginya, si penjahit datang kembali ke kiosnya. Ia sangat terkejut melihat semua pakaian pesanan untuk acara penikahan telah tercabik-cabik. Ia memanggil Putri Berna dan meminta putri yang sedang menyamar itu untuk bertanggung jawab.
Sang putri yang malang tak bisa berkata apapun. Si penjahit memukulnya dan mengusirnya pergi dari tempat itu.
Baca Juga : Selain Hewan dan Tumbuhan, Bahasa Juga Bisa Mengalami Kepunahan, lo!
Diliputi kesedihan, sang putri yang tidak bahagia itu kembali berjalan dengan kesepian. Ia tetap berpegang teguh pada pesan pengasuhnya, Elmas. Ia tahu, bahwa Burung Kesedihan nantinya akan memberinya kedamaian.
Sang Putri lalu masuk ke sebuah celah gunung. Di tempat itu, ia hidup dalam pengasingan selama beberapa hari. Ia menderita lapar dan haus. Ia juga ketakutan karena banyak binatang buas yang berkeliaran di daerah itu. Malam harinya, sang putri naik ke atas dahan pohon yang rimbun dan tidur di sana.
Baca Juga : Cerita Misteri: Siluman Sumur
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR