Bobo.id - Untuk bisa bertahan di dalam air, biasanya kita akan menahan napas selama beberapa menit, kemudian kembali ke permukaan untuk menghirup udara.
Sedangkan penyelam yang menyelam ke bawah air biasanya akan membawa tabung udara yang membantu mereka bernapas di bawah air.
Manusia tidak bisa bernapas di bawah air seperti ikan atau amfibi karena sistem pernapasan kita yang berbeda, nih, teman-teman.
Hewan laut maupun amfibi bisa bernapas di bawah air karena memiliki alat pernapasan khusus, seperti insang yang dimiliki ikan untuk menyaring oksigen dalam air.
Baca Juga : Alasan Hewan Berpura-Pura Mati Bukan Hanya untuk Melindungi Diri, lo
Sama seperti manusia, hewan yang habitatnya bukan di air akan kesulitan untuk bernapas di bawah air, bahkan bisa saja mati karena kehabisan udara.
Seorang peneliti dari Universitas Binghamton, Lindsey Swierk, secara kebetulan menemukan seekor kadal di perairan Kosta Rika yang bisa bernapas dengan menggunakan alat penapasan khusus, lo.
Uniknya, alat pernapasan khusus yang dimiliki oleh kadal berjenis water anole ini berbentuk seperti gelembung udara, teman-teman.
Bisa Bernapas di Bawah Air
Biasanya, hewan darat yang berada di dalam air akan menahan napasnya atau hanya berada di bawah air untuk waktu yang singkat.
Hal ini tentunya disebabkan karena mereka tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup untuk bernapas ketika berada di bawah air.
Nah, kadal water anole yang disebut juga sebagai Anolis aquaticus ini, bisa dengan mudah bernapas di bawah air tanpa harus menahan napas untuk bisa menghirup udara, lo.
Water anole bernapas dengan menggunakan semacam gelembung udara yang berada di bagian moncong mereka.
Baca Juga : Ada Burung yang Suka Bersih-Bersih dan Menari untuk Menarik Pasangan
Gelembung Udara untuk Bernapas
Kemampuan bernapas water anola di bawah air ini ternyata disebabkan oleh adanya gelembung udara yang dimilikinya di bagian moncong.
Saat water anole berada di bawah air, mereka akan bernapas melalui gelembung udara ini.
Ketika bernapas, gelembung udara akan terbentuk yang kemudian akan dihirup kembali bersaa dengan beberapa kantung udara kecil yang ada di sekitar kepala water anole.
Selain itu, diperkirakan water anole memiliki beberapa gelembung udara tambahan yang berada di sekitar kepala dan tenggorokannya.
Dengan adanya gelembung udara tambahan di sekitar kepala dan tenggorokan, maka memungkinkan water anole untuk mengeluarkan gelembung udara berisi karbon dioksida dengan gelembung berisi oksigen.
Kemungkinan water anole yang bisa menukar gelembung udara berisi karbon dioksida dengan gelembung udara berisi oksigen ini diperkirakan merupakan sebah adaptasi morfologis dari hewan ini.
Hal ini terlihat dari bentuk bagian atas kepala water anole yang memungkinkan gelembung udara berukuran besar menempel dengan mudah.
Baca Juga : Mengenal Ikan Totoaba yang Berpengaruh Pada Populasi Vaquita, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Bisa Bertahan dalam Waktu Lama di Bawah Air
Rata-rata, manusia hanya bsia menahan napas selama 3 menit di bawah air tanpa berenang ke permukaan untuk mengambil napas.
Sedangkan seorang penyelam yang sudah andal bisa berada di bawah permukaan air dengan menahan napas dan tanpa bantuan tabung oksigen.
Tapi dengan adanya gelembung udara yang dimiliki oleh water anole, hewan ini bisa bertahan di bawah air dalam waktu yang lama, lo, teman-teman.
Secara mengesankan, water anole bisa bertahan selama 16 menit di bawah air dengan bernapas melalui gelembung udara yang ada di bagian moncongnya.
Wah, ternyata kemampuan water anole untuk bertahan di dalam air ini cukup lama, ya, teman-teman.
Tapi apa tujuannya kadal ini berada di dalam air dalam waktu yang cukup lama, ya, padahal water anole buka jenis hewan air?
Baca Juga : Evolusi Menyebabkan Gajah Betina di Mozambik Terlahir Tanpa Gading
Masuk ke Air untuk Menghindari Predator
Alasan paling masuk akan kenapa water anole masuk ke dalam air dan bertahan dalam waktu yang lama kemungkinan adalah predator.
Water anole adalah jenis kadal yang pergerakan tubuhnya tidak terlalu cepat, teman-teman.
Hal ini membuat water anole bisa dengan mudah diburu dan menjadi dari para predatornya yang berada di darat.
Nah, untuk menghindari predator yang akan menyerang atau memangsanya, maka water anole akan masuk ke dalam air dan bertahan di bawah air sampai predatornya pergi.
Source | : | IFL Science,binghamton.edu |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR