Dalam bahasa setempat, Gaval Dash dapat diartikan sebagai "batu rebana", karena batu ini mengeluarkan suara seperti alat musik rebana.
Nah, untuk menghasilkan suara berdenging, kita bisa memukulkan batu kecil berukuran genggaman tangan ke Gaval Dash yang memiliki panjang dua meter.
Suara berdering tersebut ternyata dihasilkan dari struktur bagian dalam batu Gaval Dash yang berlubang.
Di dalam Gaval Dash ternyata terdapat banyak lubang berukuran mikroskopis atau sangat kecil yang menimbulkan adanya resonansi atau pantulan suara seperti gema saat batu dipukul menggunakan benda lain.
Diduga lubang-lubang berukuran sangat kecil tadi muncul dari iklim yang sangat kering dan gas alam di Gobustan.
Baca Juga : Tak Hanya Pizza, 5 Makanan Terkenal Ini Juga Khas Italia, Pernah Coba?
Suara Pukulan Batu untuk Mengiringi Menari
Ada salah satu petroglif yang menggambarkan penari sedang melakukan tarian tradisional Yalli Azerbaijan, dan petroglif tersbeut menjadi yang paling terkenal di antara yang lain.
Tarian dilakukan dengan cara membentuk lingkaran atau rantai sambil berpegangan pada tangan maupun bahu.
Nah, para peneliti memperkirakan bahwa saat tarian tersebut dilakukan, orang-orang akan memukul Gaval Dash sebagai musik untuk mengiringi tarian.
Source | : | Kompas.com,CNN,Atlas Obscura |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR