Ternyata prediksi jatuhnya Tiangong-1 ini tepat, lo, karena stasiun antariksa ini jatuh pada tanggal 2 April 2018 yang lalu.
Tiangong-1 jatuh pada 1 April 2018 pukul 17.16 waktu Pasifik atau 2 April 2018 pukul 07.16 WIB.
Yap, potongan Tiangong-1 yang hancur juga jatuh ke Bumi, teman-teman.
Ketika jatuh ke Bumi, Tiangong-1 sebenarnya pecah menjadi beberapa bagian kecil dan besar.
Namun, bagian yang berukuran kecil sudah habis terbakar lapisan atmosfer Bumi yang panas.
Sedangkan pecahan Tiangong-1 yang berukuran besar tidak habis terbakar lapisan atmosfer sehingga jatuh menabrak Bumi.
Benda antariksa yang menabrak Bumi dan tidak terbakar habis oleh lapisan atmosfer memang bisa membahayakan, teman-teman.
Baca Juga : NASA Menemukan Planet dengan Ukuran yang Tidak Biasa, Sebesar Apa, ya?
Namun untungnya, potongan stasiun antariksa Tiongkok ini tidak terjatuh di sekitar pemukiman penduduk, lo.
Pecahan Tiangong-1 jatuh ke Samudera Pasifik dan tidak menimbulkan korban jiwa karena jatuh di lautan.
Para astronom menganggap jatuhnya potongan Tiangong-1 ke Samudera Pasifik ini sebagai hal yang menguntungkan karena stasiun antariksa ini tidak bisa lagi dikendalikan.
Tiangong-1 yang berada pada mode tidur dua tahun sebelum jatuh membuat astronom kehilangan komunikasi dan tidak bisa mengendalikan tempat Tiangong-1 jatuh.
Wah, untungnya peristiwa jatuhnya stasiun antariksa Tiongkok ini tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada tempat ia jatuh, ya, teman-teman.
Tonton video ini juga, yuk!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | space.com,newscientist.com,Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR