Unggas Akan Sulit Lepas dari "Induk"nya
Ketika mama pergi sebentar ke ruangan lain meninggalkan adik bayi di kamar, hal ini biasanya akan membuat adik bayi menangis karena tidak mau atau sulit ditinggalkan.
Hal ini ternyata juga terjadi pada anak-anak unggas yang mengikuti hal pertama selain induk yang dilihatnya, lo.
Ketika hal pertama yang dilihat anak unggas saat menetas adalah manusia atau hewan lain, maka mereka akan terus menganggap kita sebagai induk seumur hidupnya, nih, teman-teman.
Akibatnya, anak unggas akan menjadi sulit lepas dari "induk" palsunya ini dan berpengaruh pada kehidupan mereka.
Unggas akan terus menempel pada hal yang dianggap sebagai induknya seumur hidup mereka dan tidak bersosialisasi dengan hewan lain dari spesiesnya.
Baca Juga : Punya Bulu Mata Lentik, Cari Tahu Tentang Burung Sekretaris, yuk!
Unggas yang tidak bisa bersosialisasi dengan sesama spesiesnya akan memiliki kesulitan dalam beberapa hal, seperti vokalisasi, cara berkomunikasi, postur, dan rasa takut terhadap manusia.
Nah, hal tersebut bisa berakibat unggas tidak bisa diterima oleh sesama spesiesnya ketika unggas dilepaskan ke alam liar.
Selain itu, unggas yang menganggap manusia sebagai induknya juga tidak memiliki rasa takut pada manusia, karena sudah terbiasa hidup bersama manusia.
Kurangnya rasa takut hewan pada manusia nantinya bisa menyebabkan adanya serangan dari hewan tersebut, nih, teman-teman.
Sayangnya, proses imprinting yang terjadi pada unggas akan menyebabkan mereka berada di wilayah abu-abu, yaitu mereka tidak bisa diterima oleh spesiesnya, tapi juga tidak bisa berinteraksi dengan manusia.
Tonton video berikut ini, yuk!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR