Bobo.id - Tahun ini, umat Muslim yang berada di Indonesia menjalankan ibadah puasa pada musim kemarau.
Kadang-kadang, cuaca di siang hari di musim kemarau membuat kita kepanasan dan ingin mandi.
Apalagi kalau teman-teman sering berkegiatan di luar ruangan di siang hari. Misalnya saat perjalanan pulang sekolah menuju ke rumah.
Kalau teman-teman ingin mandi karena merasa kepanasan saat sedang berpuasa, rupanya tidak disarankan terlalu sering atau mandi terlalu lama.
Kita cari tahu penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Wah, di Alegria Ada Kolam Pemandian Air Panas Berusia 2.000 Tahun
Hindari Mandi Terlalu Lama Saat Sedang Berpuasa
Kalau kita terlalu sering mandi atau berlama-lama mandi, justru membuat kulit jadi kering karena kita tidak mendapat asupan cukup banyak air seperti biasanya saat berpuasa.
Normalnya, kita akan kehilangan cairan tubuh antara 1000 - 4500 ml/hari melalui keringat, buang air besar, atau buang air kecil.
Karena itu, kita disarankan untuk minum minumal delapan gelas per hari untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Namun, ketika bulan puasa kita harus menunggu waktu berbuka puasa untuk bisa minum air. Akibatnya, ada orang yang mengalami dehidrasi, teman-teman.
Kondisi dehidrasi di bulan puasa akan semakin parah jika kita memiliki kebiasaan mandi terlalu lama atau sering. Karena setiap kali kita mandi, kulit akan kehilangan minyak alami di permukaannya.
Nah, minyak alami atau lemak ini adalah zat yang menjaga kelembapan kulit kita.
Semakin lama kulit terkena air, maka air akan semakin melarutkan lemak pada kulit sehingga kulit pun jadi kering. Selama puasa, waktu mandi yang dianjurkan paling lama 5 menit saja, teman-teman.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Kita Mandi di Waktu Sahur? Yuk, Cari Tahu!
Memperhatikan Air yang Digunakan Saat Mandi
Selain lama waktu mandi, sebaiknya kita juga memperhatikan air yang dipakai untuk mandi. Paling baik dianjurkan mandi dengan air dingin karena tidak terlalu melarutkan lemak di kulit.
Tetapi beberapa orang tidak tahan mandi air dingin sehingga menggunakan air hangat. Boleh-boleh saja, tapi jangan gunakan air yang terlalu panas.
Saat sedang berpuasa, air mandi yang terlalu panas dapat lebih mudah menghilangkan minyak dari permukaan kulit dibandingkan dengan air hangat.
Akibatnya akan dengan cepat membuat kulit terasa kering. Nah, karenanya, jangan sampai suhu air untuk mandi melebihi panas dari suhu tubuh kita, ya.
Baca Juga: Ablutofobia, Fobia Spesifik pada Aktivitas Mandi Hingga Mencuci
Memilih Sabun yang Melembapkan
Di saat mandi, pilih sabun yang mengandung pelembap. Selain dapat membersihkan kotoran, sabun dengan pelembap bisa menggantikan pelembap alami kulit yang hilang pada saat mandi.
Kemudian, setelah mandi, kita juga bisa menambahkan losion dengan segera untuk menjaga hidrasi atau kulit dari dalam.
Lebih baik menggunakan losion ketika kulit masih terasa lembap dan dingin setelah mandi, teman-teman. Hal ini dilakukan untuk mengunci kelembapan di kulit secara efektif.
Yang penting, jaga juga kebutuhan cairan tubuh di tubuh kita dengan air di antara waktu buka puasa dan sahur.
Setidaknya, minumlah dua gelas air saat berbuka puasa, empat gelas air di malam hari, dan dua gelas air saat santap sahur.
Lalu, di saat berbuka atau sahur, tambahkan dengan buah-buahan kaya air seperti apel, semangka, anggur, melon, dan lain-lain yang kaya cairan sekaligus mudah dicerna atau makanan berkuah.
Ikuti tips puasa lainnya pada artikel terkait di bawah, yuk!
Baca Juga: Buka Puasa yang Salah: Langsung Makan Berat dan Berlebihan, Apa Dampaknya?
Penulis: Soesanti Harini Hartono
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR