Bobo.id - Wah, tidak terasa sudah 16 hari kita berpuasa. Apakah teman-teman sudah terbiasa dengan aktivitas saat berpuasa?
Selain kewajiban bagi teman-teman muslim, puasa juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh, lo. Salah satunya adalah otak.
Baca Juga: Menunda Berbuka Puasa Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, lo!
Otak adalah organ tubuh paling penting yang mengatur jalannya seluruh organ tubuh kita.
Maka itu, menjaga kesehatan otak sangatlah penting. Apa benar puasa memengaruhi otak kita? Kenapa bisa begitu, ya?
Yuk, cari tahu apa saja manfaat puasa untuk otak kita!
Baca Juga: Kenapa Waktu Buka Puasa Berbeda-Beda di Setiap Tempat? Yuk, Cari Tahu!
Kenapa Puasa Bisa Memengaruhi Kesehatan Otak?
Glukosa merupakan makanan utama bagi otak kita. Saat berpuasa, jumlah glukosa kita jadi terbatas.
Saat kondisi inilah, tubuh kita akan mengalihkan sumber bahan bakar yang awalnya glukosa menjadi lipid (lemak).
Baca Juga: Wah, Pernah Ada Kucing yang Menjadi Kepala Stasiun Kereta di Jepang
Awalnya, tubuh akan menggunakan glikogen sebagai energi. Setelah gula dibakar habis, tubuh akan mulai membakar lemak dan mengubahnya menjadi keton.
Keton adalah bagian kecil dari lemak yang digunakan sel sebagai sumber energi. Perubahan sumber energi saat puasa inilah yang kemungkinan memberikan manfaat untuk kesehatan otak.
Baca Juga: Banyak Kue Kering Tersaji Saat Lebaran, Cari Tahu Sejarahnya, yuk!
Meningkatkan Fungsi Otak
Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam mengantarkan sinyal-sinyal tertentu.
Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi.
Puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak. Keduanya dapat meningkatkan jumlah mitokondria dalam neuron.
Baca Juga: Saat Diare Sebaiknya Kita Menghindari Mengonsumsi Keju, Kenapa Begitu?
Mitokondria adalah organel sel yang menjadi tempat respirasi untuk menghasilkan energi.
Tidak hanya itu, jumlah protein di otak yang disebut BDNF (Brain Derived Neurotrophin Factor) juga meningkat.
Meningkatnya protein tersebut dapat meningkatkan fungsi otak yang mengatur perilaku, sensor dan motorik, motivasi, daya ingat, dan pembelajaran.
Baca Juga: Kolang-kaling, Proses Produksinya Tidak Semudah Ketika Memakannya
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR