Bobo.id - Pernahkah teman-teman tiba-tiba menginginkan makanan yang bersuhu panas dengan asap yang mengepul?
Banyak orang yang lebih menyukai makanan bersuhu panas atau hangat seperti saat baru selesai dimasak dibandingkan dengan makanan yang sudah dingin.
Menginginkan makanan bersuhu panas, terutama ketika lapar ternyata memiliki alasan di baliknya, lo, teman-teman.
Cari tahu kenapa makanan yang bersuhu panas terlihat lebih nikmat dibandingkan makanan yang sudah dingin, yuk!
Makanan Panas Ada Hubungannya dengan Bau dan Rasa
Menurut seorang profesor dari Universitas Alabama, makanan panas terlihat lebih nikmat dibandingkan makanan yang sudah dingin ada hubungannya dengan bau dan rasa, lo.
Aroma atau bau dari makanan panas itulah yang akan menarik kita menuju makanan panas daripada makanan yang sudah dingin.
Makanan panas akan memancarkan lebih banyak partikel udara dibandingkan makanan dingin. Karena indra atau sensasi rasa dalam tubuh kita juga dipengaruhi oleh bau, maka hal ini akan menambah keinginan kita memilih makanan panas.
Baca Juga: Meski Baik untuk Tubuh, Hindari 6 Buah Ini saat Sarapan
Nah, sekarang coba teman-teman bandingkan antara sepiring nasi goreng dengan telur tapi sudah tidak panas dengan semangkuk sup yang baru saja selesai dimasak dan disajikan dalam mangkuk.
Bagi banyak orang, sup panas yang masih mengeluarkan asap mungkin akan terlihat lebih nikmat dibandingkan sepiring nasi goreng yang sudah dingin dengan telur di atasnya.
Padahal kita tahu kalau nasi goreng akan lebih mengenyangkan dibandingkan semangkuk sup.
Hal ini disebabkan karena indra penciuman kita belum mengetahui situasi dari bau atau aroma yang dipancarkan oleh nasi goreng dingin.
Sup panas mengeluarkan aroma yang lebih kuat, sehingga indra penciuman kita akan lebih tertarik untuk mengonsumsi sup panas tadi.
Baca Juga: Supaya Otak Makin Sehat, Coba Konsumsi 8 Jenis Makanan Ini, yuk!
Makanan Panas Mengeluarkan Lebih Banyak Kalori
Tubuh kita memerlukan kalori sebagai pasokan energi untuk bisa mendukung aktivitas harian.
Nah, ketika memanaskan atau memasak makanan, maka hal ini akan mengeluarkan kandungan kalori serta nutrisi dalam makanan dengan lebih baik.
Proses pemanasan ini ternyata dianggap oleh otak bahwa makanan tadi ada hubungannya dengan kalori yang dihasilkan oleh makanan panas.
Hal ini kemudian menyebabkan tubuh kita ingin makan makanan yang panas, teman-teman.
Makanan panas sangat mungkin menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dibandingkan makanan dingin karena adanya perubahan pencernaan.
Beberapa contohnya adalah saat kita mengonsumsi makanan berlemak seperti daging, maka kita akan lebih suka mengonsumsinya saat masih panas.
Penyebabnya adalah karena lemak yang berada dalam kondisi panas akan lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh.
Selain itu, makanan yang menjadi panas karena sudah melalui proses pemasakan juga akan mengalami kerusakan struktur makanan.
Meskipun mengalami kerusakan struktur, hal ini justru memudahkan kita untuk mengunyah dan mencerna makanan, lo.
Baca Juga: Terlihat Sehat, Ternyata 5 Minuman Ini Tidak Boleh Sering Diminum
Keinginan Mengonsumsi Makanan Panas Juga Didorong oleh Ingatan
Selain karena mengeluarkan lebih banyak kalori dan mudah dicerna oleh tubuh, ada alasan lain kenapa makanan panas lebih disukai dibandingkan makanan dingin, teman-teman.
Ada beberapa makanan yang memiliki jumlah kalori yang sama dan mudah dicerna meskipun disajikan dalam kondisi dingin ataupun panas.
Ingatan menjadi faktor lain yang mendorong kita untuk lebih menyukai makanan panas dibandingkan makanan dingin.
Banyak penelitian yang mengatakan bahwa aroma atau bau ada hubungannya dengan ingatan. Ketika kita mencium suatu bau dari makanan yang panas, hal ini bisamenimbulkan ingatan tertentu tentang makanan itu.
Akibatnya, kita kemudian jadi ingin mengonsumsi makanan panas yang mengeluarkan aroma tertentu tadi, teman-teman.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | howstuffwork |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR