Setiap sayap bumerang berbentuk seperti sayap pesawat atau airfoil, yang melengkung di salah satu ujungnya, tapi berbentuk datar di ujung lainnya.
Selain bentuk yang berbeda di setiap ujungnya, ketebalan dari setiap ujung ini juga berbeda, teman-teman, yaitu ujung yang melengkung lebih tebal, sedangkan ujung yang datar lebih tipis.
Nah, bumerang yang berbentuk seperti sayap pesawat terbang ini akan memberikan gaya angkat untuk bumerang sehingga bumerang bisa tetap berada di udara dan tidak jatuh.
Baca Juga: Wah, Sirkus dari Jerman Mengganti Hewan dalam Pertunjukannya Menggunakan Hologram!
Setelah Dilemparkan, Bumerang Bisa Kembali ke Tempat Semula
Rahasia bumerang yang bisa kembali dan berputar kembali ke pelemparnya ternyata terletak pada desain sayapnya yang tepat sehingga bisa memberikan gaya angkat pada bumerang.
Gaya angkat ini berasal dari udara yang melalui bumerang saat dilempar dan membuat bumerang terbang dan tidak jatuh.
Nah, saat bumerang dilemparkan, sayap bagian atas akan bergerak lebih cepat di udara dibandingkan dengan sayap bagian bawahnya.
Karena dua sayap ini bergerak secara berlawanan, yaitu sayap atas bergerak ke arah bumerang dilemparkan, sedangkan sayap bawah bergerak ke arah yang berlawanan, maka sayap atas akan lebih banyak menghasilkan gaya angkat dibandingkan sayap bawah.
Source | : | scienceabc.com,popsci.com,Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR