Perbedaan gaya angkat di sayap bagian atas dan sayap bagian bawah ini kemudian menciptakan gaya yang tidak seimbang dan secara bertahap mengubah arah bumerang.
Akibatnya, bumerang akan menghasilkan perputaran yang tetap dan membuat bumerang tetap berputar dalam bentuk melengkung.
Bumerang yang melayang di udara akan berputar secara bertahap di udara dalam bentuk lingkaran, teman-teman.
Nah, perputaran dalam bentuk lingkaran inilah yang menyebabkan bumerang akan kembali ke pelempar meskipun sudah dilemparkan cukup jauh.
Baca Juga: 5 Tempat Terbaik untuk Berenang Bersama Ikan Hiu, Berani Coba?
Diperlukan Teknik saat Melempar Agar Bumerang Kembali ke Pelempar
Saat seseorang melempar bumerang, hal itu kelihatannya mudah, teman-teman, yaitu cukup melemparkannya seperti saat kita melemparkan sesuatu.
Namun ternyata agar bumerang bisa kembali ke pelemparnya, dibutuhkan teknik khusus, lo, teman-teman.
Saat teman-teman akan melemparkan bumerang, pegang bumerang secara vertikal atau secara tegak lurus dari bawah ke atas atau sebaliknya.
O iya, tangan kita juga harus berada dalam posisi miring pada sudut sepuluh sampai 20 derajat dengan arah membentuk huruf V yang menunjuk ke arah kita.
Bumerang yang ada saat ini sudah tidak lagi digunakan untuk berburu, teman-teman, tapi dijadikan sebagai salah satu olahraga, keterampilan, dan perlombaan, lo.
Teman-teman, lihat video ini juga, yuk!
Source | : | scienceabc.com,popsci.com,Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR